Rabu, 02 Desember 2015

December Rain


Desember? Menjadi bulan yang yang begitu indah diantara bulan-bulan yang lainnya. Karna di bulan Desember menorehkan sebuah luka dan tanda tanya yang besar dan bahkan sampai sekarang belum ditemukan jawabannya.

Dian, duduk manis di meja belajarnya sambil membuka labtop yang ada di mejanya. Kedua bola matanya membalak melihat sebuah caption di labtopnya, yang bertuliskan :

“Dear, 11 December 2011…….
Aku tak tau harus bagaimana aku harus mengawali atau bahkan mengakhiri cerita hari ini.
sungguh, hari ini terasa begitu menyenangkan.
Yayasan kanker, pertemuan itu, kamu, dan hujan. Semuanya seakan sudah di rancang apik oleh Tuhan. Begitu dramatis.”

Sambil menarik nafas panjang, dia hanya menghela nafas dan membuangnya dari hidung. Memalingkan pandangan kearah luar melalui jendela, meratapi sebuah rintikkan hujan yang mulai menari-nari di luar rumahnya.

“hari ini tanggal 3 desember, tepat dimana aku bertemu dengannya, sesuatu yang tak pernah terfikirkan oleh ku bisa berkenalan dengannya. Kamu dan hujan yang selalu membawa kenangan di masa lalu. Hei Nit? Apa kabar kamu disana? Apakah kamu baik? Aku harap Tuhan akan selalu menjagamu disana.” Ujar Dian dalam hati.

#FLASHBACK ↓

Hari yang cerah untuk memulai hari yang baru, terlihat disebuah sekolah tampak Dian, dkk sedang asyik bermain basket. Berlari kesana kemari merebutkan bola, tertawa riang bersama teman-temannya. Tiba-tiba saja suara seseorang memanggilnya.

“Dian, kesini sebentar,” aku menoleh lalu bergegas menghampirinya.
“ada apa fan?” tanya ku kepada fany, dia teman sekelasku.
“kamu di panggil Pak Rouf tuh, di cariin dari tadi, katanya ada perlu sama kamu.”
“ada apa emangnya?” tanya ku penansaran.
“yah gak tau, aku Cuma disuruh sampein itu aja ke kamu.” Ujarnya.
“okelah, makasi ya fan.” Fany hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan ku.
Dian langsung bergegas menemui Pak Rouf, beliau adalah penanggung jawab OSIS juga guru yang mengajar Bahasa Indonesia di kelasku. Sesampainya di ruangan beliau.

“permisi pak.” Ujar ku.
“oh Dian, silakan masuk nak.” Beliau memintaku untuk masuk.
“permisi pak, ada apa bapak mencari saya?”
“begini Ian, sekolah kita dapat undangan untuk mengikuti seminar tentang kanker besok di YAYASAN KANKER INDONESIA. Kamu bisa datangkan besok?” pinta Pak Rouf.
“loh, kok saya pak? Kenapa gak fathur aja pak, dia kan ketuanya?” tanya ku heran.

“fathur besok gak bisa, dia ada keperluan lain.” Jelas Pak Rouf.
“tapi pak, aku gak tau tempatnya?”
“biar besok fathur yang nganter kamu kesana.”

Seketika itu wajah Dian menjadi redup tak bersemangat, melangkah kaki untuk memasuki kelas.

“woiii, kenapa lu, wajah kusut kek gitu. Kayak baju belum disetrika tau gak, haha.” Ledek temen sebangkunya.
“lagi betek bro,” ujar Dian tak bersemangat.
“kenapa emangnya?”
“besok aku disuruh Pak Rouf buat datang ke seminar di yayasan kanker.”
“haha, ya gak apalah Ian, itukan emang kewajiban mu sebagai anggota OSIS.”

Ke esokkan harinya, Dian sudah siap dengan peralatan yang harus dia bawah, mulai dari buku hingga buku tulis. Melangkahkan kaki dengan rasa tidak bersemangat, dalam hatinya ia terus menggerutu “kenapa harus aku sih, yang lainkan bisa? Fathur jugua gitu, pakek alesan ada acara lah. Arrggghh.” Dian mencoba melampiaskan kekesalannya.

“sudah siap Ian.” Tanya Pak Rouf.
“sudah kok pak.”
“sebentar ya, nunggu fathurnya dulu.”
tak lama kemudian fathur datang dan kami pun bergegas menuju Yayasan Kanker.

Selang beberapa menit, akhirnya kita pun sampai di Yayasan Kanker. Fathur menurunkan ku di depan pintu gerbang.

“nanti jangan lupa jemput aku jam 4, katanya Pak Rouf tadi selesainya jam segitu.”
“ia gampang, nanti tinggal SMS aja kalo udah selesai.”
“oke,” lalu fathur pun pergi meninggalkan aku sendiri tanpa ada teman, dan satu pun orang yang aku kenal.

Dian melangkahkan kakinya untuk memasuki tempat seminar, perlahan dia membuka pintu dan alangkah kagetnya dia, ketika dia dapati isi ruangan hampir penuh. Detak jantungnya menjadi tak menentu, seakan keringat bercucuran di wajahnya. Jauh mata memandang mencari kursi yang kosong untuk dia tempati. Akhirnya dia menemukan tempat itu, tepat di sebelah cewek manis dengan krudung putihnya.

“heiii, permisi, boleh aku duduk disini.” Ujar ku.
“oia, silakan.” Dia mempersilakan aku untuk duduk.


Selang beberapa menit seminarpun belum di mulai, perasaan jenuh, bosan, suntuk mulai menghampiri. Akhirnya untuk menghilangkan perasaan itu, Dian mengajak ngobrol teman di sampingnya.

“kenalin, aku Dian.” Seraya mengulurkan tangan.
“aku Nitta.” Ujarnya dengan lembut.

Itulah awal pertemuan ku dengannya. Orang pertama yang menjadi teman bicara disaat tak satu pun orang yang aku kenal. Dia asyik, dan enak diajak ngobrol. Berkatnya pula perasaan jenuh, bosan tak lagi bersemayam di dalam jiwa.
Beberapa saat kemudian, acara seminar pun di mulai. Pembicara mulai menjelaskan tentang kanker dan para siswa yang ada di ruangan itu mendengarkan.
Jarum jam terus berputar, membawa sang waktu di ujung pembicaraan. Waktu menunjukkan jam 4 dan akhirnya seminar itupun selesai.

“gak kerasa ya udah selesai, padahal materinya tadi bagus banget.” Ujar ku.
“iya, kita jadi lebih tau tentang apa itu kanker.”
“oia, kamu pulang sama siapa?” tanya ku.
“aku nanti di jemput ayah, kamu sendiri,” dia mencoba bertanya balik.
“aku nanti di jemput temen.”
Perlahan suasana ruangan mulai kosong, sebagian siswa ada yang sudah pulang namun sebagian pula masih ada yang diam menunggu jemputan.
“awannya mendung, sepertinya hujan akan turun?” ujar ku.
“kayaknya gitu, padahal ayah belum datang.” Ujarnya kawatir.
“sabar aja, mugkin ayahmu masih di jalan, macet mungkin.”
“iya mungkin, sore gini rawannya macet.”

Sesaat kemudian, hujan pun turun, membasahi tanah yang gersang. Rintikan hujan menari-nari diatas jalan, seakan menahanku untuk terus bersamanya. Inilah awal cerita antara kau, kamu dan hujan. Suatu rencana Tuhan yang sangat apik yang terserat dalam tetesan hujan.

Setelah menunggu kurang lebih setengah jam, akhirnya hujan pun reda. Sang mentari mulai tersemnyum kembali diatas sana.

“Ian aku duluan ya sudah datang.” Ujarnya.
“bentar Nit, boleh aku minta nomor mu, agar pertemanan kita tidak hanya sampai disini aja.”
“boleh kok.”
Aku memberikan ponsel ku dan dia menuliskan nomornya disana.
“makasi ya Nit, semoga kita bisa bertemu lagi.
“amin Ian,” lalu dia melangkah pergi dengan senyuman manisnya.

Hari mulai gelap, sang mentari perlahan tenggelam bagaikan di telan bumi. Bintang-bintang mulai menampakkan cahayanya, bertaburan indah diatas langit.
Dian membaringkan tubuhnya diatas ranjang, sambil memegang ponselnya, hendak ingin menghubungi seseorang.

“selamat malam Nitta.” Sapa Dian melalui ponselnya.
beberapa saat ponselnya bordering.
“malam juga, ini siapa?” tanya Nitta.
“ini aku Nit, Dian yang tadi di yayasan kanker.”
“oala kamu, iya aku inget, ada apa Ian?”
“gak apa kok, Cuma mau ngasi tau ini nomorku, jangan lupa di save ya, hehe.” Ujar Dian jenaka.
“wkwk, okelah pasti tak save kok.” Ujar Nitta memastikan.

Dari sinilah kita jadi sering chatingan, dari curcol bareng masalah percintaan, keluarga, kekesalan maupun bahas hal yang penting bahkan sampek yang gak penting sekalipun. Dari hal ini pula lah yang membuat kita semakin dekat dan dekat, dan bahkan aku tidak tau apa artinya dengan semua ini.
Sang mentari mulai menampakkan senyumnya kembali dari ufuk timur. Membangunkan Dian dari lelap tidurnya, tuk memulai harinya kembali.

#SETIBANYA DI SEKOLAH ↓

“bagaimana kemaren Ian?” tanya Pak Rouf.
“lancer kok pak, saya senang materinya bagus, lumayan buat nambah pengetahuan,” jelasku.
“sudah dapat copyan materinya kan.”
“sudah pak?”
“yasudah persiapkan materinya sama peralatannya di aula sekarang ya,” pinta Pak Rouf.
“sebentar pak? Ini mau ngapain?” ujar ku bingung.
“hari ini perkelas di awkilkan dua anak, di tambah semua anggota OSIS ke aula semua, kamu jelaskan semua tentang ilmu yang kamu dapatkan kemaren, biar teman-temanmu tau dan saling mengingatkan satu sama lain,” jalas Pak Rouf.
“loh pak, kok gitu? Aku gak bisa pak, maluu!!!”
“kamu pasti bisa, bapak percaya kamu,” ujar Pak Rouf memberikan semangat.
Dengan wajah tertunduk Dian hanya mengiyakan apa yang dikatakan Pak Rouf.

#SORE HARI DI RUMAH ↓

Hari nampak sore, Dian bergegas pulang. Sesampainya di rumah dia menghela nafas seraya membaringkan tubuhnya di tempat tidur, sesaat kemudian, ponselnya berdering, ternyata satu pesan baru dari Nitta.

“sore Ian,” sapa Nitta.
“sore juga Nit”
“lagi apa kamu?” tanya Nitta.
“baru pulang sekolah, capek Nit,” ujar Dian tak bersemangat.
“jam segini kok baru pulang, emangnya habis ngapain?”
“habis sosialisasi di sekolah tadi tentang kanker yang waktu itu.”
“loh, iya ta? Hebat dong.”
“gak kok, biasa aja. Emang kamu gak?”
“gak ada tuh, guru ku gak bilang apa-apa.”
“enak dong kamu, lah aku.”
Nita hanya tertawa melihat ku menggerutu sendiri.

“oia, kapan kita bisa ketemu lagi Nit?” tanya ku.
“jangan minggu-minggu ini ya Ian, aku masih sibuk sama tugas-tugas sekolah.”
“oalah, iyadeh gak apa, santai aja Nit.”
“okedeh, makasi buat pengertiannya.”

Sejak saat itu dan seterusnya kita berdua tidak pernah di takdirkan untuk bertemu, selalu saja ada hal yang membuat kita tidak bisa bertemu, seakan alam merestui untuk kita tidak saling bertemu.
waktu terus berlalu, roda kehidupan terus berputar. Perkenalanku dengannya tepat ketika kita masih di duduk di bangku SMP kelas 2, dan sekarang kita sudah duduk di bangku SMA kelas 2. Jika dihitung dari awal kita bertemu, sudah  tahun kita bersahabatan, dan dalam jangka 4 tahun itu pula aku tidak pernah tau apa yang telah tejadi hingga aku melewatkan satu kesempatan terbaik yang telah Tuhan berikan untukku.

#MASA SMA ↓

Waktu telah mengubah masa yang ada, kini kita duduk dibangku SMA, dimana masa yang menjadikan kita lebih dewasa dan bisa menghargai satu sama lain. Masa menuju kedewasaan dan meninggalkan masa kekanak-kanakkan. Sejauh waktu itu berputar, aku merasa bersyukur karna tali silaturrahmi itu tetap terjalin,

“hai Ian, apa kabar?” sapa Nitta disebuah pesan.
“kabar ku baik kok Nit, bagaimana denganmu?”
“aku juga baik kok. Oia sekolah mu ikut perlombaan basket yang di selenggarain sekolahku?” ujarna bertanya.
“iya Nit, kenapa?”
“gak apa kok Ian, Cuma tanya aja. Oia kamu ikut mainkah?”
“iya Nit.”
“kapan pertandinganmu?”
“besok jam 3 sore Nit.”
“okedeh, aku tunggu kamu besok ya, semoga kita bisa bertemu. Good luck Dian buat besok.”
“sip Nit, makasi ya.”

Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, tepat jam 3 sore para supporter antar sekolah sudah meramaikan tribun lapangan. Dian mencoba melirik ponsel, namun tak dapati pesan dari Nitta. Akhirnya pertandinganpun di mulai. Suara gemuruh penonton memberikan semangat untuk tim sekolahnya. Dalam hati Dian, dia hanya berharap “semoga Nitta bisa melihatnya bermain. 40 menit pun telah berlalu, pertandingan selesai dan tim sekolah Dian keluar menjadi pemenangnya. Para pemain lalu kembali ke ruang ganti masing-masing. Dian melihat ponselnya dan dia dapati satu pesan dari Nitta.

“kamu dimana Ian?” tanya Nitta.
“aku di ruang ganti Nit, kamu dimana?”
“aku lantai bawah depannya lapangan, kamu kesini.”
“okedeh, tunggu bentar ya.”
Dian pun langsung berlari menghampiri Nitta. Alangkah senangnya dia, akhirnya selama bertahun-tahun tidak bertemu dan Tuhan mempertemukan mereka dengan keadaan yang tidak di rencanakan.

“heii.. Dian?” ujar Nitta seraya tersenyum, sama seperti saat itu, saat pertama bertemu dengannya di yayasan kanker.
“heiii… juga Nitta, lama ya kita gak bertemu,” nampak senyuman berkembang di bibir Dian.
“iya lama banget, 3 tahun lebih sejak saat itu.”
“kamu sih kalo tak ajak ketemu selalu saja gak bisa.”
“hehe, iya maaf. Oia apa kabar kamu?”
“kabar ku baik kok Nit.”
“oia. Selamat ya atas kemenangan mu hari ini. Tadi itu permainan yang hebat.” Ujarnya seraya tersenyum.
“hehe, ia Nit makasi, kamu kok tau?”
“iya dong, aku kan lihat kamu dari sini tadi.”
“haha, aku kira kamu gak lihat,” ujar Dian salting.

Mereka terus bercengkramah untuk melepaskan rasa rindu karna sudah lama tidak bertemu. Namun saying, pertemuan itu terjadi begitu singkat. Kita bertemu kurang dari 4 jamdalam putaran waktu 3 tahun. Sungguh waktu yang tidak sepadan untuk kita bicarakan.

“aku balik dulu ya Nit, temen-temn udah pada mau balik.”
“sebentar Ian, aku mau minta foto bareng buat kenang-kenangan.”
“haha, okedeh.” Beberapa foto telah tersinpan di dalam ponselnya.
“makasi ya Ian,” ujarnya.
“iya Nit, jangan lupa di kirim juga ya nanti, aku minta. Aku tak pulang dulu.”
“oke Dian, hati-hati dijalan.”

#MALAM HARI ↓

Ponsel Dian berdering, ternyata itu pesan dari Nitta.

“giamana fotonya sudah masuk gak?”
“sudah kok Nit, makasi ya.”
“sip Ian. Oia kamu sibuk gak?”
“gak juga kok, kenapa Nit?”
“aku mau curhat ke kamu.”
“oalah, iya gak apa Nit, silakan.”

“menurut mu salah gak kalo kita suka sama temen sendiri?” ujar Nitta memulai curhatannya.
“gak juga sih, biasa aja. Kan itu haknya perasaan kita buat suka sama siapa aja.”
“alasannya kenapa Ian?”
“ia menurut ku suka sama temen sendiri itu lebih aman, kan kita sudah mengenal lebih lama orang itu, jadi kita tau lah banyak hal tentang orang yang kita suka itu,” terangku.
“kalo missal kita udah ngasi sinyal atau ngode gitu, tapi dianya gak mau peka apa yang harus kita lakuin? Terus bertahan atau berhenti untuk mencintai?” tanya nya lagi.
“kalo masalah itu kembali pada setiap individunya Nit mau berhenti apa gak, Cuma kalo kita beneran saying kita akan terus mempertahankan perasaan itu. Masalah dia gak pernah peka tentang sinyal yang kita berikan. Mungkin perlu di tingkatkan lagi, atau bilang langsung aja tentang perasaan kita.” Terangku lagi.
“tapi aku malu lah, masak cewek yang mulai duluan, nanti di kiranya aku cewek apaan.”
“sekarang gini deh, kamu lebih mentingin perasaan mu apa ego mu? Sekarang itu kita berbicara tentang perasaan yang kamu miliki, kenapa kamu lebih mentingin ego mu. Perasaan itu hadir bukan untuk di pendam, melainkan untuk di ungkapkan. Sekarang terserah kamu deh, mau berhenti atau bertahan itu hak mu. Aku hanya bisa memberikan saran aja, selebihnya itu keputusanmu,” terangku memberikan semangat.
“okelah, makasi buat waktunya Dian, selamat malam.”
“malam juga Nitta.”

Sejak saat itu, Nitta pergi dan menghilang dari kehidupan Dian, tanpa pernah Dian tau apa yang telah terjadi sehingga suasananya menjadi sangat berbeda. Pertandingan basket di sekolah Nitta mejadi pertemuan terakhir hingga akhirnya mereka lost contact.
Waktu terus berputar selang 7 bulan kemudian tiba-tiba Nitta kembali menghubungi Dian.

“heiii.. Dian, apa kabar?” sapanya melalui sosmed.
“heii juga Nit, alhamdulillah baik, kamu sendiri bagaimana?” tanya ku balik.
“Alhamdulillah, aku juga baik kok.”
“lama gak ada kabar, kemana aja kamu?”
“hehe, maaf ya. Belakangan ini di sekolah baru aku sangat sibuk, jadi jarang pegang hp.”
“oalah, kirain kamu sudah lupa dengan teman lama mu ini, haha,” canda ku.
“haha gak kok Ian, oia aku boleh minta sesuatu gak?”
“minta sesuatu apaan Nit?” tanyaku bingung.
“aku ingin minta alamat lengkap rumahmu?”
“loh, buat apaan emangnya?”
“aku mau ngirim paket buat kamu.”
“paket apaan, jangan bilang kamu mau ngirim bom buat aku, haha,” candaku lagi.
“haha, gak kok. Ini serius tauk, mana alamat rumahmu?”
“iya-iya, tunggu bentar.”

Sesaat kemudian Dian pun mengirim alamat lengkap rumahnya, ke esokkan harinya sebuah paket datang kerumah. Sebuah box berukurang sedang yang membuat ku sangat penasaran dengan isinya. Setelah di buka ternyata box tersebut berisi sebuah dvd dengan secarik kertas yang bertuliskan.
“No like test when every hard questions had answer. But, in the real life, that was a thing without answer.”
Lalu penyambung kata-kata dari kertas itu, di depan wadah dvd juga terdapat tulisan.
“Play it!! You will get a answer!”

Dua kata yang berbeda tapi saling menyambung, sungguh telah berhasil membuat ku tidak mengerti. Rasa penasaran ku tidak dapat terjawab disaat itu juga, karna memang tidak ada dvd player ataupun labto yang bisa memutar dvd itu. Beberapa hari kemudian, Nitta menanyakan apa aku sudah melihat dvd itu, tanpa merasa bersalah aku hanya mengatakan “belum.” Dan saat itu dia menghilang entah kemana, mungkin dia sangat kecewa, mungkin dia merasa kalo aku tidak menghargai pemberiannya. Karna rasa penasaran sudah di ujung tandus, akhirnya aku datang kerumah teman yang memiliki labtop dan memintanya untuk melihat apa isi dari dvd tersebut.

Dvd dimasukkan lalu sebuah audio visual mulai berputar, sebuah tulisan yang tersusun rapi dengan iringan backsound gitar yang begitu indah, yang membuat ku semakin delima melihat isi dvd tersebut. Setelah melihat isi dari dvd itu, aku merasa terbang sangat tinggi dan akhirnya di jatuhkan. Terpana tak percaya dan merasa bersalah, mungkin dua hal itu yang begitu melekat di dalam benakku. Aku langsung bergegas mengambil ponsel dan langsung menghubungi Nitta. Namun sayang, dia sudah terlanjur kecewa sehingga argument apapun yang aku katakan tak mampu mengobati rasa sakit yang dia rasakan.

“kenapa kamu gak bilang kalo selama ini orang yang kamu suka? Orang yang kamu curhatin ke aku itu adalah aku,” ujar Dian dengan nada kecewa.
“aku takut, takut dengan semua kemungkinan yang ada. Dan aku juga takut jika hal ini mengganggu persahabatan kita.”
“tapi tidak begini juga Nit, jadi selama 3 tahun ini kamu sembunyiin semua kebenaran ini dari aku, kamu tau gak aku merasa seperti orang sangat bodoh dengan semua ini.”
“gak apa kok Ian, mungkin emang seperti ini jalannya seorang Secreet Admirer seperti ku. Aku sudah siap dengan segala resiko ini.”
“tapi kenapa kamu tidak pernah bilang Nit? Bisakah aku memperbaiki semua ini?”
“gak ada yang perlu kamu ubah Ian. Perasaan itu sudah lama menghilang, mungkin karna telah lelah menunggu sesuatu yang tidak pasti. Aku lelah dan akhirnya memilih berhenti untuk mencintaimu.”

Dan itulah menjadi obrolan terakhir ku dengannya, setelah itu tidak ada kabar, hilang bagaikan di telan bumi. Berulang kali mencoba memperbaiki, namun hasilnya Nol, semua terasa tak ada gunanya. Dia pergi dengan rasa yang dia tanggung sendiri. Akhirnya aku berhenti untuk mengganggu hidupnya mungki hal itu yang dia mau, dan aku berfikir dengan aku jauh darinya. Aku tidak akan lagi menyakitinya….

#FLASHBACK DONE ↓

Terdengar suara dari luar, meminta ku untuk segera tidur.
“Dian, sudah malam. Lekas tidur besok sekolah,” pinta mama.
“iya ma, ini sudah mau tidur kok.”

Aku beranjak dari tempat duduk ku, dan membaringkan tubuh diatas tempat tidur. Sambil meratapi langit-langit kamar, dalam hati berkata “hei Nit? Apa kabar mu disana? Besok tanggal 3 di bulan Desember? Apa kamu masih mengingatnya atau mungkin sekarang kau sudah melupakannya? Kau tau? Ketika hujan datang, hal itu selalu mengingatkan ku padamu. Kamu dan hujan bagaikan bintang dan bulan yang akan selalu bersama dalam setiap malam. Begitu juga denganmu. Dimana hujan turun, maka disetiap tetesannya akan menceritakan tentangmu. Hujan yang membawa mu padaku, menahan mu disini untukku, namun hujan pula lah yang membawa mu pergi dari ku.
Waktu terus berlalu, dan hingga sampai saat ini aku masih memikirkan hal itu? Hal yang sampai saat ini belum aku dapatkan jawabannya? Tak banyak yang aku inginkan sekarang, aku hanya ingin kembali dimasa itu, dimana kamu tidak akan menanggung semuanya sendiri. Maafkan aku, maaf karna aku terlalu bodoh untuk mengartikan semua ini. Rasa bersalah ini terus menghantui, terkadang ketika aku memejamkan mata aku bisa melupakan hal yang mengganggu ku, namun faktanya ketika ku membuka mata, hal yang sama akan terjadi.
Kamu dan hujan? Akan selalu menjadi cerita indah ketika hujan datang, seperti saat itu, aku, kamu dan hujan di bulan Desember. Selamat malam
……”

To be continue………



#ISI DVD DARI NITTA ↓

Dear, 11 December 2011…….
Aku tak tau harus bagaimana aku harus mengawali atau bahkan mengakhiri cerita hari ini.
sungguh, hari ini terasa begitu menyenangkan.
Yayasan kanker, pertemuan itu, kamu, dan hujan. Semuanya seakan sudah di rancang apik oleh Tuhan. Begitu dramatis.

Hei, apa kabar??
Semoga kabar baik ya
J

Udah lama gak ketemu.
Terakhir sekitar 7 bulan yang lalu
#kalo gak salah sih seperti itu.

Kita udah berteman 3 tahun, berarti :
36 bulan.
144 minggu.
1095 hari.
26.280 jam.
1.576.800 menit.
94.608.000 detik.

Tapi kita ketemu kurang dari 4 jam
dalam putaran waktu 3 tahun.

Selama 3 tahun itu,
kira-kira apa kamu pernah berfikir
kalo aku jatuh cinta sama kamu??

Mungkin kamu sudah mengetahuinya,
mungkin saja tidak.
sebenernya udah lama ingin cerita ini ke kamu.
tapi baru sekarang keberanian itu muncul.

Untuk waktu yang bisa dibilang cukup singkat (3 jam)
adalah waktu yang mustahil untuk orang bisa jatuh cinta.

Tapi tidak untuk ku!
untuk pertama kalinya bertemu denganmu,
maka saat itulah…..
“I FALL IN LOVE WITH YOU…..”

Perasaan itu mulai muncul dan menyeruak
tepat di hujan turun.
Hujan dimana yang menjadi akhir pertemuan kita
di Yayasan Kanker, 3 tahun yang lalu.
Do You Remember It?

Pikiran ku sudah melarangnya,
agar perasaan ini tidak tumbuh.
tapi hatiku, berkata lain,
dan dia berhasil meyakinkan ku.

Maaf,
maaf aku telah diam-diam menyukaimu……

It’s crazy how I can go months or years
without talking to someone
but he still cross in my mind everyday.

Kamu sudah seperti matahari dan bulan
selalu ada di setiap harinya.
taka da jeda untuk menghilang…. Menghilang dari fikiranku.

Perasaan ini seakan membunuh!
bagaimana tidak??
bertahun-tahun aku belajar move on
tapi nyatanya selalu gagal…

Tapi menjelang 3 tahun,
perasaan itu perlahan-lahan mulai luntur.
lelah, bosan, jenuh.
semua jadi satu pada saat yang sama.

Itulah dampak dari seorang secret admirer.
Cuma bisa mengagumi dari jauh
memendam perasaan sendirian,
sampai akhirnya memilih berhenti.

Mungkin ini saatnya untuk berhenti
berhenti berlari di tempat yang sama….
dengan perasaan yang sama.

Dari cerita ini aku belajar banyak hal
terutama tentang ketulusan.
Jika,
“ada hal yang tak selalu bisa ku pertahankan,
ku perjangkan, dan ku harapkan.
“salah satunya tentang perasaan seseorang.”

Dear, Dian….
Please don’t ever forget me.
I want to meet you again, again, and again.
yesterday, today, tomorrow.
I stiil miss the same story about you.



Rabu, 28 Oktober 2015

DasilvA


      Hari ini, 28 oktober 2015 adalah hari jadinya band yang aku bangun bersama teman-teman yang ke 3 tahun. Band ini aku bangun bersama teman-teman sejak 28 oktober 2012 yang lalu dengan lima personil yaitu Ivan (vocal), Dana (gitar), Fandy (basis), Adam (drum) dan aku sendiri di Gitar.
Dalam membentuk sebuah band memang tak semudah seperti apa yang kita bayangkan. Pertikaian dan pro-kontra selalu ada di setiap waktunya. Bertahan sampai 3 tahun adalah hal yang membanggakan bagiku dan teman-teman. Sebuah proses yang tak mudah untuk kita lalui namun bisa kita hadapi. Kuncinya kalau kalian mau membuat band atau bahkan sudah memiliki band kuncinya itu saling solid satu sama lain, saling mengerti dan tolrensi, mementingkan tujuan bukan malah mementingkan ego. Itu hal dasar yang harus kalian miliki agar sebuah band itu tetap berdiri kokoh.




      Bicara soal musik? Musik adalah hal yang sangat aku sukai, tiada hari tanpa musik, musik is everything in my life. Aku gemar musik sejak aku duduk di bangku SD dan mulai menekuni musik sejak aku duduk di bangku SMP. Awal proses pembentukkan Dasilva begitu panjang, awalnya sebelum nama itu aku pilih untuk menamai kita berlima. Aku dulu hanya berdua bersama temanku yaitu Dana. Aku kenal Dana saat aku duduk di bangku SMP kelas 2. Dari sana kita saling sharing satu sama lain dan memiliki pemikiran yang sama dalam music akhirnya kita berdua memutuskan untuk mencari personil yang lain.
baru kelas di kelas 3 kita menjadi empat orang, ketambahan Ivan dan Adam.


Ini adalah moment pertama saat kita berempat mencoba menyatukan skil di sebuah studia musik. Walaupun hanya berempat kita tetap maju demi impian yang sama. Foto ini diambil pada tanggal 28 oktober 2012. Dan pada saat itu pula lah kita menamakan band kita Dasilva.



      Dasilva? Nama sederhana inilah yang akhirnya aku pilih sebagai nama untuk sebuah band yang aku bina bersama teman-teman. Dasilva sendiri diambil dari bahasa Spanyol yang memiliki makna “Sesuatu yang membawa berkah” kami berharap nama ini akan membawa keberkahan untuk kita dan menjadikan jalan untuk meraih kesuksessan di masa depan.



     Foto ini diambil ketika kita perfom di Taman Remaja Surabaya dan menjadikan pengalaman perfom yang pertama untuk kita. Ada yang lucu pada ketika kita sudah tampil, setelah membawakan dua lagu kita berdiri di depan juri untuk diberikan masukkan/komentar. Salah satu juri bertanya “ini kok Cuma berempat basisnya mana kok gak ada? Sedang ngambek ta basisnya.”
Sontak saja pertanyaan itu membuat kita berempat tertawa kebingungan, bingung harus menjawab apa karna memang saat itu kita cuma berempat, perfom hanya bermodalkan nekat untuk mencari pengalaman walaupun tanpa adanya basis kita tetap maju, (hahaha).



      Dengan terus berjalannya waktu, akhirnya melalui Ivan Tuhan mengirim Fandy untuk mengisi posisi basis. Fandy adalah teman Ivan ketika masih SD dan mereka satu sekolah lagi di SMK yang sekarang. Mulai saat itu hingga sekarang kita berdiri dan terus berjalan berlima untuk menyatukan mimpi dan hobby bersama dalam hal musik.



      Foto ini di ambil ketika kita sedang perfom di SMPN 45 Surabaya tepatnya pada tahun 2013 silam. Kebetulan pada saat itu posisi basis kita masih di bantu eko. Banyak keseruan yang terjadi disana. Kita membawakan tiga buah lagu disana.



      Foto ini diambil pada saat kita mengisi acara di pensi SMA MUHAMMADIYAH 1 Surabaya dan di tahun yang sama.





     Ini moment saat kita mengikuti sebuah festival band yang di selenggarakan oleh pihak SMK SMEKDOR’S
Pada saat itu kita duduk di bangku kelas 1 SMK sederajat.


     Ini ketika kita sedang mengisi acara di Taman Remaja Surabaya dan mendapatkan sebuah piala serta sertifikat sebagai penghargaan yang diberikan kepada kami dari pihak management Taman Remaja Surabaya. Jangan kaget kalau di foto itu hanya tinggal empat orang, kebetulan Adam saat itu ada urusan jadi dia mohon ijin kepada kita untuk pulang cepat.



      Ini perfom terbaru kita di bulan ini, di acara yang pernah kita ikuti yaitu di Fiesta Festival band yang di selenggarakan oleh SMK SMEKDOR.


     Dan inilah wajah kita yang sekarang selang tiga tahum silam. Ya… kami Cuma berharap semoga apa yang kita harapkan, apa yang kita impikan akan diberikan kemudahan oleh Tuhan di masa yang akan mendatang. Terima kasih untuk semua yang udah support kami hingga sekarang. Terima kasih untuk doa yang telah kalian berikan. Terima kasih untuk Tuhan dan untuk semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

“Tetap semangat dengan berjabat tangan buktikan
pada dunia dan isisnya bahwa
suatu saat nantikita menjadi
apa yang kita impikan.”





Rabu, 14 Oktober 2015

Wanita Itu Harus Matre!


                Di dalam hidup yang penuh dengan fatamorgana ini, siapa coba yang tidak ingin hidup bahagia, semua orang pasti menginginkan kehidupan yang sejahtera, terlebih lagi bagi seorang wanita.
Aku gak seberapa jago sih dalam mengartikan makhluk Tuhan yang satu ini, karna menurut ku begitu banyak hal yang harus selalu kita perhatikan darinya dan salah satunya adalah tentang kebahagiannya, hal ini lah yang akan aku bahas pada artikel ku kali ini.

                Siang itu, aku terdiam di bangku ku dengan menggemgam sebuah buku yang ku baca, tiba-tiba seorang guru berdiri dan beliau berkata :
“Bagi para calon ibu, nanti kalo menikah cari laki-laki yang dompetnya tebal dan seseorang laki-laki yang bisa di jadikan pemimpin, yang bertanggung jawab kepada keluarga. Kalian matre tidak masalah, karna itu adalah hak kalian untuk mendapatkan jaminan bahagia dan di manjakan oleh pasangan kalian nantinya. Untuk para laki-laki, kalian harus bekerja keras untuk dapat menebalkan dompet kalian. Kalian harus sukses agar di masa depan kalian bisa membahagikan orang-orang yang kalian sayangi, terutama keluarga kecil yang akan kalian bina nantinya.”

                Untuk beberapa saat kata-kata itu membuat ku berfikir. Logika meronta, “masak ya harus kaya, jadi kalo kita yang hanya biasa-biasa saja tidak akan di pandang oleh wanita? Sungguh itu adalah kenyataan yan tidak adil.” Itu sebagian hal yang terbayang di pikiranku saat itu dan masih banyak hal lain yang menjadi pertanyaan di pikiranku saat itu.
Namun dengan terus bergulirnya waktu Tuhan memberikan jawaban atas semua pertanyaan yang ada di pikiran ku, dan inilah jawaban ku dari Tuhan :

                WANITA MATRE? Mendengar kalimat ini mungkin yang pertama kali terbayang di benak kalian adalah wanita yang hanya melihat lelaki diatas rata-rata, sedangkan yang rata-rata bawah akan mereka abaikan, melihat lelaki hanya dari kekayaan, dan menghabiskan hartanya atau sekedar memanfaatkan kita atas dasar nama cinta. Inilah kenyataan yang sudah termindsetkan  di dalam pikiran kebanyakkan orang. Namun yang aku maksud disini sebagai wanita matre yang positif, dalam artian memiliki pandangan yang berbeda dari apa yang kebanyakkan orang pikirkan.

                Apakah kalian pernah bertanya atau sekedar termenung, sebenarnya wanita matre itu penting gak sih? Kalau kalian menanyakan hal itu padaku, maka aku akan jawab : “yes, itu penting! Kenapa aku bilang penting, ini penjelasannya.

                Faktanya di dalam realita kehidupan, uang itu adalah segalanya. Dengan uang kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, yang kita mau, bisa membahagiakan diri sendiri dan juga orang lain. Ada filosofi mengatakan “tanpa uang kita bukan lah siapa-siapa dan tanpa uang pula kita tidak akan bisa hidup dengan yang sebenarnya.” Inilah sebabnya kenapa aku bilang wanita itu harus matre. Contoh kecilnya seperti ini. Ketika sepasang kekasih hendak menikah menyerahkan takdir atas nama cinta mereka percaya akan bahagia. Di masa lalu aku setuju dengan kata-kata bijak ini, namun terus berjalannya waktu, aku mulai mempunyai filosofi baru yaitu sebuah filosofi yang mengatakan “wanita itu harus matre, melihat seorang lelaki dengan kualitas yang mewah, hidup sejahtera, berkecukupan, itulah yang akan membuat kita merasa nyaman dalam menjalani hidup di dunia ini. Jika kita hidup hanya bermodalkan cinta? Apa yang bias kita dapatkan? Apa yang bisa kita lakukan? Apa dengan cinta kita bisa makan di saat kita merasa lapar? Jawabanya tidak!
Pada dasarnya di dunia nyata cinta tidak ada apa-apanya. Cinta hanyalah sebuah filosofi untuk menjatuhkan hati, namun ketika kita berkehidupan mewah dan memiliki segalanya, uang lah yang menjadi peran utama untuk mewujudkan semua anganan yang ada di dalam pikiran kita. Itu sebabnya kenapa aku bilang wanita itu harus matre ya karna hal seperti ini. Kamu (wanita) harus bisa menuntut kepada pasangan mu kelak bahwa dia harus sukses, karna hidup ini akan terasa sangat sulit ketika kamu mendapatkan lelaki yang biasa-biasa saja. Jangan hanya bisa menuntut namun kamu juga harus memberikan support kepadanya karna seperti orang bijak mengatakan “dibalik lelaki yang sukses di belakangnya ada sesosok wanita yang hebat” dan aku harap itu adalah kalian (wanita).

                Mohon maaf sebelumnya, dalam catatan ku kali ini bukan bermaksud untuk membela pihak wanita, namun yang perlu di garis bawahi dalam artikel ini adalah aku ingin mengubah cara pandang orang-orang tentang wanita yang matre untuk kebaikkan di masa depan. Sering aku dengar kebanyakkan orang berkata “ wanita itu harus matre mencari lelaki yang berdompet tebal” awalnya aku tidak setuju dengan pendapat seperti ini. Namun setelah aku pikir, aku sangat setuju dengan pendapat itu. Mungkin kalian bertanya apa alasanya aku setuju. Alasan sederhana ku seperti ini, bagi yang merasa laki tolong di perhatikan ini dengan seksama dan pikirkan!
Ketika suatu saat nanti kalian hendak berumah tangga, mengikat janji dengan pasangan mu, apa yang bisa membantu mu untuk bertahan hidup? Apa yang bisa membantumu untuk mendapatkan apa yang kamu butuhkan? Yang kamu inginkan, dll? Apakah cinta? Bukan itu jawabannya! Kembali lagi ke uang. Uang lah yang bisa membantu mu untuk dapat bertahan hidup dan memiliki segala apa yang kalian butuhkan dengan begitu hidup kalian akan sejahtera. Dalam hal ini peran seorang wanita harus memberikan sebuah target untuk seorang lelaki bahwa mereka harus menjadi orang sukses, mereka lah kepala keluarga, mereka lah pemimpin keluarga dan mereka lah tulang punggung keluarga. Ketika seorang lelaki tidak dapat menjalankan amanahnya dalam menjadi pemimpin yang baik dalam keluarganya, akan jadi seperti apa keluarga tersebut, perlu kalian ingat! Berhasilnya cowok menjadi lelaki sejati adalah ketika mereka bisa mengayomi keluarganya, bertanggung jawab dan bisa membuat keluarganya hidup sejahtera. Itu baru namanya “The Real Man." Dengan memberikan tuntutan atau sebuah target kepada lelaki, mereka akan termotivasi, dia akan berusaha keras untuk memberikan yang terbaik untuk mu orang yang dia cintai.

                Dalam proses memberikan tuntutan kepada seorang lelaki, seorang wanita harus benar langkahnya. Karna disaat kamu salah langkah dalam menampaikan tuntutan tersebut bisa jadi cara pandang seorang lelaki berbeda dari apa yang kamu inginkan, dalam hal ini berikan pengertian tentang cara pandang yang luas untuk menghindari salah paham. Katakan kepada orang yang kamu cintai :
“kamu ingin bahagia, kamu ingin hidup sejahtera bersama dia, orang yang kamu cinta dan keluarga kecil yang nantikan akan kalian bina.” Berikan pengertian pada pasangan mu bahwa kamu tidak ingin hidup bahagia hanya dari sepihak (untuk dirimu sendiri) melainkan untuk bahagia bersama. Dengan begitu seorang lelaki akan merasa di hargai dan dia akan memberikan yang terbaik untuk mu.
Oleh karna itu lelaki itu harus sukses agar kebahagiaan itu bisa tercapai, seperti yang aku katakan di awal “dibalik seorang cowok yang sukses terdapat cewek yang hebat pula” oleh karna itu aku menyarankan kalian untuk bersikap matre dalam artian yang positif, matre yang realistis. Ketika tuntutan itu datang kepada seorang lelaki akan banyak hal yang harus di pikirkan. Jika dia lelaki sejati dia akan bertindak layaknya seorang gentle-man untu membahagiakan pasangannya, sebaliknya seorang lelaki pecundang hanya akan diam atau bahkan lari disaat tuntutan itu datang kepadanya. Sekarang tinggal kamu (lelaki) lihat aja, apakah kamu termasuk lelaki yang gentle-man atau hanya lelaki pecundang. Jika kamu kamu memang merasa lelaki gentle-man mulai lah dari sekarang lakukan yang terbaik untuk masa depan mu dan untuk orang yang kamu sayangi nantinya.

                Bersikap matre disini jangan diartikan sebagai pandangan bahwa yang biasa-biasa saja tidak di lihat ataupun tidak dianggap. Tapi bersikap matre disini adalah sebagai semangat / acuan untuk seorang lelaki agar bersemangat untuk menjadi orang sukses. Lelaki sejati saat mendengar wanita menuntut dia akan termotivasi untuk berusaha lebih keras dan lebih baik lagi, inilah yang aku maksud peran wanita sebagai kekuatan untuk pasangannya. Dalam hal ini, ada baiknya dalam menyampaikan tuntutannya katakan lah dengan nada yang lemah-lembut, dan penuh senyum, dengan begitu seorang lelaki mengerti bahwa kamu ingin di mengerti. Namun beda halnya jika kamu mengatakannya dengan nada tinggi dan kasar, semua tidak akan sesuai dengan apa yang kamu inginkan, karna saat kamu melakukan hal seperti itu sama halnya kamu tidak menghargai usaha / kerja keras yang dilakukan oleh pasangan mu. Kamu tau hati seorang lelaki itu keras, jika kamu tambahi dengan sesuatu yang keras pula maka akan terjadi sebuah benturan yang dinamakan sebuah pertengkaran.

                Mungkin saat ini kalian berfkir kita masih kecil / masa depan untuk membina sebuah rumah tangga adalah hal yang masih lama, namun tidak dapat di pungkiri bahwa masa itu akan datang suatu saat nanti, itulah yang dikatakan Tuhan, bahwa kita di ciptakan untuk berpasang-pasangan, bersama, bersatu dalam ikatan cinta yang akan kau temukan di masa depan bersama orang yang kamu cintai, jadi cepat atau lambat hal itu akan terjadi. Namun tidak ada salahnya jika kita melakukan persiapan dari sekarang, selagi jiwa muda masih melekat di dalam raga kita. Ibaratkan seperti lirik lagu Hj. Rhoma Irama yang mengatakan “bersakit-sakit dahulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahalu bersenang-senang kemudian.” lirik sederhana namun mengajarkan kita akan sesuatu yang sanga luar biasa, lagu ini mengajarkan kita akan kesiapan dan persiapan kita di masa depan, bagaimana kita harus berjuang keras untuk dapat tersenyum bahagia di masa depan, hidup sejahtera serba berkecukupan. Karna itu dengan persiapan dan kesiapan yang matang maka kamu akan bahagia di masa depan. Jika kau ingin bahagia pikirkan hal-hal kecil dari sekarang  untuk masa depan yang cerah. Bayangkan kalian hidup bahagia bersama orang yang kamu cintai, dia baik dan sukses, pasangan ideal, memiliki rumah, mobil dan uang yang berkecukupan, dll. Jika semua itu bisa kamu wujudkan dengan tindakan dari sekarang insyaAllah kalian akan mendapatkan kebahagian yang kalian impikan saat ini, amin.
So? “Do your best today for the front of a happy ending.”

Aku rasa cukup sampai disini catatanku kali ini, pesanku buat para lelaki : tolong bedakan antara wanita yang matre dengan wanita yang realistis, jangan kamu samakan. Setiap orang memiliki cara berfikir yang berbeda begitu juga dengan wanita. Wanita matre adalah orang yang mencintai mu karna fulus bukan tulus, sedangkan wanita yang realistis adalah orang yang memiliki pemikiran / pandangan ke depan, bagaimana ia dapat bahagia nantinya denganmu, orang yang dia cintai.
So? Jangan sampai salah pilih ya!!!!!

Terakhir aku sampaikan pada kalian semua entah itu laki-laki atau pun yang wanita. Jangan memilih pasangan hanya karna fisik, tapi pilih lah calon pasangan mu dari integritas dan kualitas yang baik dan unggul dengan begitu keluarga dan keturunan kalian kelak akan tumbuh menjadi orang yang luar biasa dan hebat, sedangkan disaat kamu memilih pasangan yang hanya memandang dari segi fisik, maka persiapkan dirimu untuk merasakan suatu penyesalan yang amat menyayat hati. Karna fisik itu bisa berubah dengan penuaan kita ketika umur seseorang semakin bertambah, tapi kualitas yang unggul akan lebih baik dan lebih unggul di setiap masanya. Renungkan!
“orang yang memilih pasangan dari segi fisik adalah orang yang mengikuti napsu, sedangkan orang yang memilih pasangan karna kualitas, itu adalah orang yang ingin bahagia.”

Terima kasih sudah berkunjung
di Blog yang sederhana ini, semoga
bisa bermanfaat bagi kita semua ^^
By: Riyan Autogenestic

Info Contact:
Pin: 268a4d0b
Line: Dsv26
Fb: Riyan autogenestic
Tw: Rian_dasilvaID




Senin, 14 September 2015

Problematika Cinta


Jatuh cinta? Ngomongin masalah cinta emang gak ada abisnya, udah kayak rumus kimia dan fisika yang tidak pernah ada habisnya selalu saja ada definisi yang terkandung di dalamnya, dan setiap orang memiliki definisi tersendiri tentang cinta menurut versi mereka masing-masing. Dan kali ini aku akan membahas sedikit tentang definisi cinta menurut cara pandangku sendiri.

Banyak orang galau karna cinta, lebih tepatnya di kalangan para remaja. Gak sedikit juga dari temen-temen yang menceritakan problem mereka tentang cinta. Yang beginilah yang begitulah bermacam-macam udah kayak permen nano-nano banyak rasanya (hahaha).
tapi itulah cinta, selalu menghadirkan sesuatu yang misteri dan hanya orang-orang hebat yang dapat menemukan titik terang akan lika-likunya cinta.

aku akan share ke kalian tentang true story,pengalaman ini saya ambil dari temanku yang curcol tentang problem percintaannya, dia mencintai seseorang tapi dia takut untuk mengungkapkannya, alasan terbesarnya adalah takut patah hati, dia belum siap untuk merasakan sakit hati.
Mendengar alasan temen ku ini membuat ku menggelengkan kepala tidak mengerti. Dia mencintai seseorang, berharap orang itu akan tau kalo dia (temanku) mencintainya? Dan permasalahannya sekarang coba kalian pikir. Misalkan kamu mencintai seseorang tapi kamu sendiri hanya bisa diam apa yang akan terjadi? Ya gak ada bro!! semuanya akan flat aja gak akan sesuatu yang kamu inginkan terjadi jika kamu hanya diam. Bagaimana orang itu akan tau kalo kamu mencintainya? Sedangkan dari kamunya sendiri tidak ada usaha yang kamu lakukan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan hati yang selalu kamu pertanyakan?

Dalam hal ini ada beberapa alasan yang aku dapatkan, misalnya: takut di tolaklah, takut patah hatilah, takut kecewalah, dia gak mungkin suka kamu, dan masih banyak alasan lainnya yang terselip di dalam otak kalian. Sekarang coba pikir? Emang disaat kalian hanya bisa diam? Pertanyaan-pertanyaan di benak kalian akan terjawab? Tidak kan. Yang ada kalian hanya bingung sendiri, menerka-nerka jawabannya sendiri tanpa ada kepastian yan jelas. Aku bilangin ya bro!!
Cinta itu hadir bukan untuk di pendam, emangnya cinta itu mayat apa yang hanya akan kamu kubur di dalam hatimu, tidak seperti itu bro. cinta itu hadir untuk di ungkapkan bukan untuk di pendam. Emang gak mudah untuk menyatakan perasaan kita terhadap orang yang kita cinta tapi percayalah itu cara terbaik untuk kamu melepaska diri dari bayangan semu yang menerka-nerka dia cinta kamu apa gak? Dia akan nolak kamu atau tidak, da lain sebagainya. Semua itu di coba dulu bro baru kamu akan ta hasilnya.

Setiap orang memiliki alasan tersendiri mengapa ketika mereka jatuh cinta tidak mau mengungkapkan isi hatinya kepada orang yang mereka cintai, alasan yang paling sering terjadi kalo di lihat dari cerita teman-temanku adalah mereka takut patah hati atau bisa dikatakan belum siap untuk sakit hati!!!
Woiii bro aku bilangin ya! Orang jatuh cinta itu seperti orang yang mau berperang, ketika kamu menyatakan perang maka disana pula lah kamu akan bertarung/bertempur, masalah nanti kamu akan menang atau tidak itu dilihat nanti seberapa besar perlawannanmu dalam pertempuran. Sama halnya dengan cinta, ketika kamu fix jatuh cinta sama seseorang, maka disana pula kamu harus siap untuk berjuang untuk orang yang kamu sayangi, masalah nanti kamu akan di tolak atau di terima, itu urusan nanti ketika kamu sudah mau berjuang untuk cinta yang kamu rasakan. Jika cinta yang kamu rasakan tidak terbalas sesuai harapan jangan bersedih taoi berbanggalah pada dirimu sendiri karna  setidaknya kamu sudah berjuang untuk orang yang kamu sayangi dan setelah kamu mendapatkan jawaban atas rasa mu kamu akan merasa terbebas dari rasa terbelenggu dan bayang-bayang semu, setelah itu kamu bisa melanjutkan hidup mu dengan membuka lembaran baru tanpa harus terikat dengan pertanyaan yang ada di hatimu.

Cinta itu memiliki dua definisi yaitu kalo gak bahagia ya sakit. Jadi kalo kamu jatuh cinta tapi kamu sakit hati mending kamu diam aja dulu jangan mencinta. Karna cinta di peruntukan untuk orang-orang yang strong bukan untuk orang low. Dan orang yang mau sakit hati karna cinta itu adalah orang yang hebat, kenapa aku bilang begitu? Karna hal itu adalah langkah awal dari seseorang tuk melangkah lebih baik untuk kedepannya.
Jadi menurut ku alasan-alasan diatas itu adalah hal yang simple hanya saja kamu sendirilah yang membuat permasalahan itu menjadi rumit. Mungkin saat ini kamu berfikir “kalo Cuma ngomong doing gampang, kamu gak ngerasain apa yang tak rasain” iyakan! Ayo ngaku (hahaha)
maaf sebelumnya bukannya sok tau, tapi aku bilang seperti ini karna aku sndiri juga pernah mengalami hal yang sama, Cuma cara berfikir kita aja yang berbeda, disaat aku mencintai aku hanya mencoba jujur pada diri sendiri dan perasaanku. Dan belajar untuk tidak menjadi orang yang munafik.

Apa setelah kamu membaca blog ini kamu akan bertanya “lalu bagaimana dengan cewek? Masak ya cewek yang harus memulai duluan? Gengsi?”
pertanyaan diatas sering juga terlontar dari teman-teman cewek ku. tapi sekarang aku tanya, jujurdari dalam hati kalian. Kalian lebih mementingkan gengsi atau perasaan yang kalian meiliki? Jangan berfikir kalo cewek yang mengungkapkan perasaannya terhadap cowok yang dia suka itu adalah cewek murahan. Itu adalah cara pandang yang salah. Justru cewek yang bisa berani mengungkapkan perasaanya adalah cewek yang hebat! Kenapa aku bilang seperti itu? Karna pada dasarnya seorang cewek itu memiliki sisi kelembutan yang berbeda dengan seorang cowok, tapi dia berani mengungkapkan perasaannya, itu adalah hal yang luar biasa menurutku. Dalam hal cinta tidak berbicara akan gengsi,bukan berbicara diterima atau di tolaknya perasaan kita. Namun yang terpenting bagaimana kita berani jujur akan perasaan yang kita miliki dan berani untuk mengungkapkannya.

Cinta bukan berbicara dimana kamu bisa atau harus memiliki orang yang kamu cinta. Seperti yang aku bilang diatas setiap orang memiliki define cara pandag tersendiri tentang cinta. Orang bijak akan berkata “cinta itu tidak harus memiliki” namun orang awam akan berkata “mencintai memang tidak harus memiliki, tapi ketika kita mau berjuang untuk cinta maka kita akan dapat memilikinya”.
Setiap orang memiliki cara pandang tersendiri, itu faktanya oleh karna itu ketika kita mencintai tapi tidak bisa memiliki jangan berkecil hati atau bahkan sakit hati. Kebahagian kecil dalam mencintai adalah bagaimana cara kita selalu ada untuk orang yang kita cintai, membuatnya tersenyum, dan selalu peduli padanya.  Dengan begitu percayalah kebahagian cinta yang sesungguhnya akan kamu dapatkan.

Mungkin itu saja yang bisa aku share ke kalian pada hari ini, kurang lebihnya minta maaf ya, maklum bukan ahlinya (hehehe).
Dan terakhir aku mau share ke kalian, katakan ini kepada orang yang kamu cintai :

“kau tau kalo aku selalu membayangkan dimana saat-saat aku bisa menghabiskan waktu bersamamu, memegang erat tanganmu dan memeluk mu disaat aku merasa lelah menjalani hidup ini. Namun itu hanya anganan kecil yang aku selipkan di dalam doaku. Kamu tidak perlu melihatku atau memperhatikan ku seperti aku memperhatikan mu. Karna cukup melihat mu tersenyum itu sudah lebih dari cukup bagiku. Ketika rasa ini tidak bisa kamu balas sama dengan rasa yang aku rasakan. Aku hanya minta satu hal dari mu. Disaat aku tidak bisa menjadi orang yang kamu genggam tangan ini, maka aku hanya ingin menjadi buku diary yang akan selalu ada untukmu, dimana kamu akan menceritakan semua kisahmu disana, entah itu cerita bahagia atau sedihmu. Sekedar ingin tau bahwa kamu akan
baik-baik saja disana.”

Senin, 17 Agustus 2015

Makna Merdeka



“17 agustus tahun ’45 itulah hari kemerdekaan kita, hari merdeka nusa dan bangsa,
hari lahirnya bangsa Indonesia-merdeka”

Itulah sepenggalan lirik dari lagu wajib yang biasa kita nyanyikan ketika memeperingati hari raya kemerdekaan Indonesia. Semua orang yang ada di Indonesia tidak akan pernah asing dengan hal itu, karna tanggal 17 agustus adalah hari yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Jika kalian bertanya “seberapa berharganya pada saat itu (17 agustus)?” jujur saja aku pribadi tidak bisa membayangkannya. Karna memang sangat tidak ternilai atas apa yang telah terjadi di masa lalu dan yang telah kita dapatkan sampai saat ini.

Melihat kebelakang, 17 agustus adalah hari dimana Indonesia bisa merdeka, melepaskan segala keterbelengguan dan siksaan yang telah menimpa rakyat Indonesia yang begitu lama. Dari sekian lama Indonesia menderita akibat bangsa lain, akhirnya pada tanggal 17 agustus 1945 Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dan disini langkah awal bangsa Indonesia mengepahkan sayap sang garuda melepaskan semua segala penderitaan yang diterima dan bangkit untuk bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain yang telah lebih dulu melampaui bangsa kita.

MERDEKA! Setiap orang bisa menyuarakannya namun yang menjadi pertanyaannya “apakah setiap orang mampu memahami dan memaknai apa arti kemerdekaan itu sendiri?” aku rasa tidak. Bangsa Indonesia masih perlu banyak belajar untuk dapat memahami bangsanya sendiri ataupun dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain. setiap orang memiliki makna atau pemikiran yang berbeda dan dari catatan kecil ini aku akan mencoba menuangkan makna kemerdekaan ku sendiri.

MERDEKA! Secara garis besar itulah yang kita rasakan sampai saat ini. Namun pernakah kita berfikir bahwa kata merdeka bukan hanya kata yang terucap di lisan saja, melainkan merdeka membutuhkan suatu komitmen dan tindakan nyata untuk dapat bersaing dengan bangsa lain untuk membangun bangsa yang kokoh, maju dan sejahtera. Merdeka adalah rasa kebahagian, rasa kesatuan untuk semuanya, namun yang terlihat tidak demikian. Nyatanya masih ada orang disekitar kita yang belum sejahtera hidupnya. Apakah hal seperti ini bisa kita sebut merdeka? Ataukah makna kemerdekaan hanya dapat di nikmati oleh mereka yang duduk di kursi yang empuk saja? Lantas apa yang dirasakan mereka para orang pinggiran saat hari kemerdekaan seperti ini? Apakah mereka akan hanya diam dirumah menikmati hari liburnya seperti yang dilakukan para orang berdasi? Aku rasa tidak, mungkin saat ini mereka sedang gencar-gencirnya mencari uang untuk kebutuhan mereka.

Apakah hal seperti itu bisa dikatakan merdeka? Coba lihat orang disekeliling kalian, mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal? Mereka yang bingung mengikuti langkah kaki yang entah kemana arahnya? Setiap hari yang ada di pikiran mereka hanya satu “apa yang dapat saya makan hari ini?” dan begitu seterusnya. Tapi lihatlah mereka? Mereka yang berdasi bisa duduk manis di kursi empuk mereka. Berdiam di dalam gedung yang mewah, menikmati fasilitas yang ada. Apakah mereka pernah merasakan atau bahkan memikirkan mereka yang tidak tahu arah di luar sana? Aku rasa hanya sebagian orang yang dapat melakukan hal itu, bisa dikatakan 10 banding 1. Karna di jaman sekarang orang yang baik, orang yang memiliki empaty terhadap orang lain hampir punah. Kebanyakkan diantara kita hanya lah orang-orang yang tamak akan harta, mementingkan diri sendiri tanpa peduli dengan orang lain.

Secara pandang mata Indonesia memang sudah merdeka, terlepas dari kebelengguan bangsa lain. Namun pernakah kita berfikir bahwa penjajahan itu masih ada sampai saat ini dan berjalan dengan sangat apik di Indonesia. Jika di jaman dahulu para bangsa lain menjajah Indonesia dilakukan dengan terang-terangan tapi penjajahan sekarang dilakukan dengan terasembunyi.

Renungkan ini:

Di jaman globalisasi ini orang-orang tidak bisa lepas dari handphone, situs porno mudah diakses, seks dimana-mana, narkoba merajalela dan segala bentuk sesuatu yang dapat merusak moral bangsa terjadi dimana-mana. Bisa di bayangkan untuk beberapa tahun yang akan datang. Akan jadi seperti apa bangsa ini jika para generasi muda hanya sibuk menyenangkan dirinya sendiri tanpa memikirkan bangsanya di kemudian hari. Banyak istilah “pemuda adalah generasi masa depan bangsa” lalu bagaimana bisa para pemuda sebagai penerus bangsa jika para pemuda saat ini lebih mencintai budaya asing, tawuran, narkoba, dll nya. Apakah hal ini mungkin? Inilah yang aku maksud penjajah tersembunyi. Bangsa lain ingin merusak moral para pemuda, agar di masa depan kelak tidak ada orang-orang yang hebat seperti Soekarno dan para pahlawan lainnya yang akan menjadi penerus bangsa ini. Harusnya para generasi memikirkan itu, nasib bangsa ada pada kita para generasi muda. Jika generasi mudanya hancur maka hancur pula lah bangsa ini dan tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti Indonesia akan di jajah kembali.

Sekiranya kemerdekaan saat ini bisa diartikan merdeka secara fisik, namun belum secara finansial. Kita selalu berharap kesejahteraan untuk semuanya tapi apakah mereka orang pinggiran sudah sejahtera? Mungkin memang benar apa yang dikatakan orang jalanan. Kemerdekaan hanya milik orang yang berduit, sedangkan mereka yang orang pinggiran masih terjajah oleh kemiskinan yang menerpa hidup mereka. Miris sebenarnya menyerukan merdeka jika disisi lain ada saudara kita yang masih serba kekurangan terbelenggu dalam lembah kemiskinan. Ayolah jangan hanya berkata merdeka jika kita sendiri tidak dapat tersenyum bersama mereka. Buka mata hati nurani kita dan rasakan penderitaan mereka maka kita akan tahu bagaimana perjuang hidup yang mereka lalui. Indonesia masih banyak PR yang harus di selesaikan, misalnya masalah kesejahteraan ratyatnya. Jangan bilang itu adalah tugas pemerintah? Karna itu adalah tugas kita semua. Pemerintah pasti akan berusaha melakukan dan memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Namun terlepas dari semua itu, pemerintah perlu bantuan kita untuk membantu membangun Indonesia yang lebih baik dan lebih maju. Kita sebagai bangsa Indonesia penuh dengan keanekaragaman yang menjadi satu. Mari kita saling mengasihi satu sama lain tanpa ada pandang bulu dengan begitu kehidupan yang harmonis akan terjalin yang akan menjadikan bangsa ini semakin kuat dan kokoh.

Dalam mewujudkan cita-cita dan harapan bangsa di perlukan kesadaran dari tiap-tiap individu, bukan hanya tertumpu pada pihak pemerintah namun dari kita juga di perlukan kerjasama agar apa yang kita inginkan bisa tercapai. Dalam hal ini kita bukan bercerita “siapa mereka” tapi “ini adalah tujuan kita bersama.” Mari bersama saling mengenggam erat tali persaudaraan untuk membangun Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya. Menjadi satu meskipun kita berbeda-beda seperti yang telah tertera di bhenika tunggal ika. Karna semua hanya akan sia-sia saja ketika pihak pemerintah sudah berusaha membangun Indonesia tapi kita hanya diam menunggu hasil tanpa ada support untuk membantu menunjang pembangunan negeri yang lebih baik. Mulailah dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan. Sisihkan harta yang kita punya untuk mereka yang membutuhkan. Dengan begitu, kita sudah mampu memberikan senyuman bagi mereka yang ada di pinggiran. Bantu pemerintah untuk dapat mensejahterakan orang pinggiran yang tak dapat terjangkau oleh pemerintah. Setidaknya hal kecil seperti itu sudah sangat berarti bagi orang lain.

Indonesia sudah memasuki MEA (masyarakat ekonomi asia). Jika para generasi muda tidak memikirkan bangsanya, mereka hanya terlena dengan kesenangan mereka. Maka kita hanya akan menjadi penonton bagi bangsa lain. Hidup ini terlalu kejam jika kita hanya diam dan menunggu tanpa melakukan tindakkan nyata. Mereka yang kuat akan bertahan sedangkan mereka yang lemah hanya akan di tindas di dalam kekalahan. Untuk itu sebagai generasi muda kita harus mempersiapkan semuanya, untuk keluarga, sahabat, kerabat, orang-orang yang kita sayangi dan bangsa tercinta kita ini. Mengutip sebuah lirik lagu dari Noah - tak ada yang abadi “jiwa yang lama segera pergi bersiaplah para pengganti.” Sudah sangat jelas terpaparkan di lirik tersebut. Bahwa kita generasi muda haruslah bersiap sebagai pengganti, menerima tantangan yang lebih sulit di mamsa depan. Dengan terus berjalannya waktu mereka yang ada di atas sana akan pergi dan turun dari pemerintahan yang mereka jalani saat ini. Saat itu tiba, kita sebagai generasi muda penerus bangsa akan menggantikan posisi mereka. Jangan berpikir bahwa kita bukan siapa-siapa. Semua orang dapat menjadi apa yang mereka impikan. Tergantung bagaimana usaha kita untuk mewujudkan hal tersebut. Tuhan tidak akan melihat siapa kamu? Siapa keluargamu?. Tetapi Tuhan meilihat kesungguhan dalam tekadmu. Serta usaha yang selalu kau iringi dengan doa. Semuanya tidak ada yang tidak mungkin ketika Tuhan sudah berkehendak. Jangan pernah menyerah dan teruslah berkaya.

Namun satu hal yang pasti, hanya mereka orang-orang yang terpilih lah yang dapat menempati posisi mereka kelak. Jadi persiapkan masa depan mu, masa depan bangsa mu jika kau memang cinta akan Negara mu. Jangan hanya kesenangan saja yang kau lakukan yang akhirnya berhujung pada kebodohan dan penyesalan. Indonesia membutuhkan generasi baru yang cerdas untuk membangun Indonesia maju. Bukan generasi apatis yang hanya banyak bicara tapi tidak ada tindakkan nyata. Mari kita bersama wujudkan mimpi yang nyata untuk Indonesia merdeka.

Dari sudut pandang, Indonesia memang sudah merdeka. Namun kita  juga harus peka dengan lingkungan kita. Orang-orang di pinggiran yang membutuhkan kita. Ada banyak makna dan hal lain yang bisa kita lakukan untuk memaknai hari kemerdekaan. Oleh karna itu mari kita renungkan bersama. Meskipun kita berbeda-beda dari Sabang sampai Marauke. Sadari lah satu hal. Kita adalah satu, kita semua bersaudara. Hilangkan rasa egoisnesme yang ada di dalam diri kita. Jangan merasa kita yang paling benar, jangan merasa kitalah yang berkuasa. Perbedaan itu pasti ada. Namun bagaimana cara kita menyikapinya. Itu adalah tanggung jawab kita bersama. Hilangkan rasa kebencian mulai lah menebar kerukunana antarsesama. Berfikirlah untuk kebahagian bersama. Karna hal itu adalah sesuatu yang sangat indah. Ingat lah, bahwa ketika para pahlawan kita bertempur di medan perang. Mereka tidak mempertanyakan siapa kamu? Apa suku mu? Apa agama mu? Tapi mereka menyatukan tekad bersama yang rela mati hanya untuk meraih kemerdekaan. Memberikan kebahagiaan untuk generasi selanjutnya. Sudah sepatutnya kita mengaja hal tersebut dengan saling menghargai satu sama lain. agar bangsa ini menjadi bangsa yang harmonis dan berdiri kokoh. Syukuri atas semua yang telah kita miliki.  Kita hidup jangan hanya selalu melihat keatas, tapi lihat lah kebawah. Jika kau hanya melihat orang di atas mu maka kamu tidak akan pernah puas atas apa yang telah Tuhan berikan padamu. Namun jika kau selalu melihat kebawah maka akan dapat kalian lihat, bahwa hidupmu jauh lebih baik dari yang di dapatkan orang-orang pinggiran.

Aku rasa cukup sekian catatan ku kali ini. Mohon maaf jika ada sesuatu yang kurang berkenan. Bukan bermakusd untuk sok pintar yang tahu akan segalanya. Ini hanyalah sebuah hasil pemikiran, sebuah apresiasi yang ingin saya tuangkan dalam tulisan. Sekali lagi selamat hari kemerdekaan untuk kita semua. Semoga kita akan menjadi bangsa yang lebih maju menuju Indoneisa baru yang lebih baik. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki kesatuan yang kuat. Satukan tekad dan tujuan seperti yang tertuang dalam pancasila. Pererat hubungan antarsesama karna itu adalah awal untuk menjadikan Indonesia lebih maju dan merdeka.


JAYA SELALU INDONESIA KU…..
MERDEKA!!!!!!