Rabu, 15 Juli 2015

In Memoriam Kakek Tercinta


Hidup adalah sebuah perjalanan, akan ada dimana seseorang itu akan berhenti dari kehidupannya, dan hanya menyisahkan sebuah cerita di dalam perjalanan hidup nya.
Perputaran roda waktu akan membawa jiwa-jiwa baru, dan menghapus jiwa yang lama.
seperi itulah yang terjadi, ada kala kita akan tegak berdiri dan akan ada pula kita hanya akan tertidur untuk selamanya, disaat itu lah kita hanya akan di kenang oleh jiwa yang baru.

Hidup selalu sili berganti, bersama dengan detakkan jarum jam kita menuai cerita. Entah cerita apa yang telah kita perbuat, kita tidak tau. Mereka hanya akan menceritakannya setelah seseorang itu telah tiada.
Dan kali ini aku akan bercerita tentang kisahnya. Seseorang yang begitu sangat berharga untukku, seseorang yang sangat aku sayang, seseorang yang telah berjasa atas perkembangan hidup ku, hingga aku bisa tumbuh seperti saat ini, dan masih banyak hal yang lainnya. Dia lah “KAKEK” ku. Seseorang yang luar biasa di dalam hidup ku. Namun sayang, kini aku hanya dapat mengenangnya.

Hari ini! Rabu 15 Juli 2015 adalah hari ke-100 hari memperingati kepergiannya. Dimana hari yang selalu menjadi pertanyaanku bagiku, hari yang sangat aku takutkan akhirnya benar-benar terjadi. Dia pergi untuk selamanya…….
Seperti yang telaha di firmankan oleh Allah: “Bahwa segala sesuatu yang bernyawa pasti akan mengalami kematian” dan hal itu lah yang telah terjadi pada kakek ku. kita pun sama akan mengalami hal yang sama, tinggal menunggu waktu saja kapan dan dimana saat itu akan tiba, kita tidak tau. Hal terbaik yang bisa di lakukan hanyalah menyiapkan diri serta bekal untuk menghadapi kematian itu.

Mungkin itu lah yang telah dilakukan oleh kakek ku. sakit yang berkemanjangan membuatnya tak mampu bertahan, dan akhirnya membawanya pada satu titik dimana dia harus berhenti. Berhenti melawan, berhenti bergerak, berhenti bernafas dan berhenti dari perjalanan hidup tuk kembali di sisi-Nya.

Masih teringat jelas di dalam ingatan ku. saat dia pergi meninggalkan ku, meninggalkan kami semua. Tanpak jelas senyuman di wajahnya, dan Nampak wajahnya begitu berseri-seri. Seakan dia merasa bahagia karna telah terbebas dari beban yang telah membelenggunya. Aku terkesima melihat pemandangan itu, bahkan disaat terakhir dalam hidupnya dia masih sempat memberikan senyuman untuk orang-orang yang dia tinggalkan. Yah….. mungkin itu yang di maksud dari perkataannya ketika dia masih hidup. Dia selalu bilang “Aku tidak pernah takut mati, karna orang hidup hanya itu yang di tunggu tidak ada yang lain. Dan dia benar-benar membuktikan akan kesiapannya ketika ajal menjemputnya.
Kini dia telah pergi jauh. Jauh dan sangat jauh seakan mata ini takkan mampu bisa melihatnya kembali. Dia telah telah pergi jauh menutup mata, terlelap dalam tidur bersama mimpi indahnya.
Dia meninggalkan ku, meninggalkan semua kisah yang telah tercipta dan sekarang aku sangat-sangat merindukannya.

Merindukan seseorang yang telah tiada itu sangat-sangat menyakitkan. Bagaimana tidak menyakitkan? Sekuat dan sekeras apapun kita mencoba untuk bertemu semua itu hanya akan sia-sia semata. Ketika hal itu terjadi, apa yang bisa aku lakukan? Larut dalam kesedihan? Aku rasa bukan itu yang kakek harapkan dari ku. hanya iringan doa yang selalu aku panjatkan untuk ketenangannya disana. Dalam doa ku selipkan kata rindu untuknya yang jauh disana.

Jiwa dan raganya memag telah lama pergi, namun cerita hidupnya selalu terkenang di dalam hidupku. Waktu takkan ampu mengikisnya dari memori otakku. Dia akan selalu ada tersimpan apik di dalam hatiku. Terkadang ketika aku mengingat tentangnya aku tidak dapat membendung air mataku. Aku sangat-sangat menyayanginya. Banyak hal yang telah dia ajarkan kepada ku hingga aku bisa tumbuh seperti ini. Bisa di katakan aku adalah salah satu cucu kesayangannya, aku sangat dekat dengannya. Dia selalu membanggakan ku dan menaruh harapan besar kepadaku. Aku selalu berdoa agar suatu saat bisa membahagiakannya, membuatnya bangga. Namun sayang! Tuhan berkehendak lain, dia pergi sebelum aku aku sempat meraih kesuksessan ku, dan itu adalah satu hal yang sangat aku sesali.

Semenjak kepergiannya banyak diantara kerabat dan keluarga yang bermimpi tentangnya, tak luput juga ibu ku. namun sampai saat ini, dia sama sekali tidak pernah hadir di dalam mimpi ku. bahkan sampai aku bertanya-tanya sendiri “padahal aku sangat merindukan sosok kakek, tapi kenapa dia tidak hadir di mimpiku?” hal itu membuat ku merasa aneh. Padahal aku sangat dekat sama beliau tapi kenapa dia enggan hadir di mimpiku. Namun di balik semua itu ada hal lain yang biasa terjadi. Mungkin bagi keluarga yang lain cara kakek menyapa keluarga yang merindukannya melalui mimpi, berbeda dengan yang aku alami. Hal ini sering terjadi pada ku, bukan hanya sekali atau dua kali tapi berkali-kali lebih tepatnya di malam jum’at. Waktu itu aku lagi sholat maghrib sebelum sholat aku membacakan surat yasiin untuknya. Entah kenapa disaat aku sholat seperti ada yang mengawasi, seperti bayangan seseorang dan itu adalah kakek ku. hal ini sering terjadi ketika aku sholat maghrib di malam jum’at. Dia seperti hadir seakan mengawasi sholat ku. jujur disaat itu aku menangis melihat kejadian yang aneh itu, bahkan orang yang menunaikan sholat bersama di sebelahku, melihat ku dengan rasa heran dan kebingungan. Entalah… aku tidak tau apa maksud semua ini, hanya Allah yang tau segalanya. Aku hanya merasa sangat sedih ketika dia hadir di dalam sholatku yang seakan tampak sangat jelas di hadapanku.

Sebentar lagi hari lebaran. Lebaran kali akan ada suasana yang berbeda. Tanpa kehadirannya lah yang membuat suasana menjadi berbeda.  Harus bisa menerima kenyataan bahwa lebaran tahun ini menjalani lebaran tanpanya, hari ini dan seterusnya.
Biasanya kalo sudah berkumpul bersama keluarga, kalo ada kakek pasti selalu rame. Hal itu lah yang selalu membuat keramaian, canda tawanya selalu bisa membuat suasana mencair.
Dan hal yang paling aku ingat atau bahkan membuat ku sedih adalah ketika aku pulang kerumah kakek, dia selalu menyambutku. Dan disaat aku mau balik ke Surabaya, pesan yang selalu dia katakana dan selalu aku ingat adalah: “Jaga diri baik-baik di Surabaya nak, jaga pergaulan jangan ikut orang-orang yang gak benar, jangan pernah tinggalkan sholat, ngaji,  berbuat baik kesemua orang, harus bisa bahagiain ibu mu. Kasihan dia yang membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan mu”
itu adalah hal yang selalu merekap di benakku. Masih banyak hal lain yang dia ajar kan padaku.
dan aku sangat rindu akan setiap nasehat-nasehat yang dia berikan padaku. Namun kini, semua hanya akan tinggal harapan tanpa uraian, semua semu……

Rotasi bumi terus berputar membawa kehidupan seseorang pada tempat yang berbeda. Dan sekarang hal itu lah yang terjadi. Kini semua kisahnya hanya akan menjadi cerita sejarah yang akan selalu di kenang, canda tawanya takkan lagi mampu ku dengar. Bahkan aku tidak pernah menyangka bahwa akan secepat ini dia akan pergi. Yah… begitu lah hukum hidup. Ada yang datang ada yang pergi. Ada yang lahir dan ada yang kembali. Bersedih pun takkan ada artinya karna semua itu adalah takdir-Nya yang tidak dapat kita hindari. Aku hanya bisa berdoa untuknya, semoga dia tenang dan bahagia di kehidupan yang barunya. Dan semoga Allah mengampuni semua kesalahannya pada masa hidupnya.

Selamat jalan kakek, akan aku ceritakan kisah mu pada anak-anakku kelak, baha mereka memiliki kakek yang luar biasa seperti anda, selamat tidur. Semoga damai kau disana. Aku disini beserta keluarga yang mencintaimu sangat merindukkanmu. Semoga di hari kelak kita dapat berkumpul kembali, di surga seperti yang Allah janjikan kepada kita ~ AMINNN……….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar