Kamis, 02 Juli 2015

Panggung Sandiwara Bulan Puasa

Assalamualaikum

Pangggung sandiwara bulan puasa…..

Mungkin kalimat ini cocok menjadi judul dalam catatan ku kali ini, karna apa? Karna memang sekarang kita berada di dalam zona panggung sandiwara terlebih lagi di bulan puasa. Dimana pada setiap individu memiliki dua sisi untuk mengelabuhi orang lain dan itu lah kita sebagai manusia.
kenapa aku sebut bulan puasa sebagai panggung sandiwara, karna memang benar manusia sekarang sedang bersandiwara antar sesamanya namun Allah maha tau atas apa yang Engkau rasakan dan pikirkan.

Aku prihatin kalo melihat para kaum muslim yang sekarang ini. Dimana pada setiap individunya kurang memiliki motivasi yang kuat untuk menjaga kestablitasinya di jalan Allah. Mereka tidak bisa konsisten dengan apa yang telah mereka kerjakan, seakan mereka melakukan apa yang di perintah Allah hanyalah semata-mata untuk di pandang baik oleh orang lain atau bahkan hanya mencari sensasi semata.

Contoh pertama aku mau ambil dari para selebriti kita di tanah air. Kalian lihat aja bagaimana mereka bersandiwara memainkan perannya dengan sangat sandiwara. Di luar bulan puasa mereka membuka blak-blakkan aurat mereka. Pas udah masuk bulan puasa mereka berhijab. Hijabnya pun gak bener. Krudung itu seharusnya menutupi aurat di kepala (selain wajah). Kalo para selebriti kita lucu, make’ hijab aja asal nempel aja di kepala, leher masih terlihat, rambut juga masih terlihat, kan sangat lucu kalo kita berbicara perubahan tapi perubahan itu di lakukan hanya mencari sensasi atau kalo orang awam bilang itu cuma ngingukutin situasi dan kondisi aja. Mungkin sekarang kalian bertanya. “emang ada artis yang seperti itu?” tentunya adalah, kalian lihat aja di tv banyakkan kita jumpai.
selain itu ada juga yang nyantri atau apalah namanya!!! Katanya sih niatnya belajar atau memperdalam ilmu agama? Tapi apa buktinya.. toh itu hanya di lakukan di bulan puasa aja. Lepas bulan puasa mereka akan kembali seperti sedia kala. Sebuah perubahan itu di lakukan karna “LILLAHITAALA” bukan karna hal yang lainnya. Kalo sebuah perubahan hanya di dedikasikan untuk di muji orang lain, agar di pandang baik oleh orang lain. Ya hasilnya akan seperti itu, berubaha hanya saat situasi dan kondisi saja. Mereka berbicara sebuah perubahan, tapi nyatanya hati dan mental mereka belum sepenuh iklas untuk menerima semua itu. Mereka hanya memerankan peran!!!
Ya…. Ini lah yang aku sebut sandiwara di bulan puasa. Mereka berlomba-lomba berbuat ini-itu hanya bermain dalam peran bukan dari hati. Terkadang merasa prihatin kalo melihatnya. Kok bisa ya seperti itu? Tapi ALLAHUA’LAM ajalah Allah yang maha tau atas segalanya. Setiap manusia memiliki jalan hidup mereka masing-masing, begitu juga ketika nanti kita sudah meninggal. Segala amal perbuatan kita pun di dapat dari diri kita masing-masing, dan juga disini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Bukan tidak menghargai, menghina, mencela atau hal yang lainnya. Saya juga tidak jago dalam hal ilmu agama namun setidaknya saya mengerti sesuatu yang pantas dalam agama. Jadi silakan koreksi diri Anda sendiri. Jika sudah merasa benar saya mohon maaf, jika merasa bersalah, maka perbaiki lah…..

Sandiwara selanjutnya adalah sholat taraweh!!! Kalian bisa lihatkan hari pertama, kedua atau mungkin ketiga orang-orang pada berbondong-bondong melaksanakan sholat berjamaah di masjid baik sholat maghrib, isya’ dan taraweh. Barisan shaf penuh bahkan sampai ada yang tidak kebagian tempat. SUBHANALLAH……. Itu adalah pemandangan yang sangat luar biasa bagi ku. Namun semua itu tidak akan bertahan lama. Penyakit yang bersemayam di dalam setiap individu orang mukmin menghancurkan pemandangan indah tersebut. Faktanya kebiasaan buruk yang sering atau bahkan selalu saja terjadi di setiap bulan bulan puasa adalah ketika bulan puasa memasuki 10 – 15 hari masjid renggang. Yang tadinya berbondong-bondong ke masjid, shaf sholat pada penuh semua itu sirna sudah, dan hal ini yang membuat ku tertawa geli jika membayangkannya. Dalam benak aku bertanya “Kok bisa? Yang tadinya awal-awal bulan puasa setiap orang memadati masjid, memasuki pertengahan bulan puasa lah masjid kok sepi!!! Hal seperti ini apa yang salah? Apa penyebab dari semua ini? Hal itu yang selalu menjadi pertanyaanku ketika bulan puasa tiba.”
Nanti ketika mendekati hari raya atau akhir dari bulan puasa masjid akan kembali ramai seperti hari pertama saat bulan puasa datang.

Ya… inilah salah satu yang aku maksud dengan bulan puasa sebagai panggung sandiwara. Mereka membohongi diri mereka sendiri namun ingatlah? Bahwa Allah maha tau atas segalanya yang tidak di ketahui orang lain (antar makhluk hidup).
Setiap kali aku sholat taraweh berjamaah dan setiap hari pula jamaah sholat semakin berkurang. Terbesit tanya “kenapa orang-orang muslim itu tidak bisa konsisten dengan apa yang telah di tetapkan Allah atas mereka. Kenapa mereka seolah acuh dan tidak peduli? Bukankah pembalasan Allah itu benar adanya. Kalo di pikir-pikir ingin rasanya mengintrogasi mereka secara satu persatu, menanyakan apa yang menjadi penyebab semua itu. Entalah! ALLAHUA’LAM sajalah…..

Bro? aku kasi tau ya. Bulan ramadhan itu sama halnya seperti sholat yaitu sebuah perintah yang datang langsung dari Allah. Pahala puasa di bulan ramadha itu Allah sendiri yang memberikan, menanggung, dan menyimpannya untuk kita, semua itu dari Allah. Selain itu pada bulan puasa pula lah  Allah menurunkan kita suci Al-qur’an. Yaitu kitab suci umat Islam sebagai pedoman keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
Ibadah bulan puasa itu sangat berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain. Oleh karna itu Allah sangat mengistiwakan bulan puasa. Secara rincinya aku akan coba menjelaskan untuk kalian.
1.       Tidurnya  orang yang berpuasa itu adalah sebuah Ibadah dan berpahala.
Kalian lihatkan! Tidurnya orang yang berpuasa aja itu udah disebut Ibadah dan itu Allah memberikan pahal untuk kita. Coba kalian lihat pada Ibadah yang lain, misalnya sholat. Sholat sambil tidur bisakah kita melakukannya? Sholat sambil tidur apakah Allah akan menerima amal sholat kita. Gimana Allah mau memberikan pahala untuk kita, orang kita aja sholatnya sambil tidur lah ini kan aneh!! Gak bisa seperti itu. Contoh lain, misal bersedekah sambil tidur bisa kita melakukannya? Jawabannya tidak. Tapi lihat lah orang yang berpuasa. Dia tidur saja, itu sudah dihitung Ibadah oleh Allah. SUBHANALLAH…. Ini adalah hal yang luar biasa untuk kita dari Allah.
2.       Puasa tidak dapat menimbulkan rasa riak dihati.
Coba kalian lihat di ibadah yang lain. Seorang anak sholat karna ingin di muji orang tuanya. Seorang santri laki-laki mengikuti tadarus hanya ingin di muji dan di kagumi oleh santri wanita. Hal ini bersifat riak dan itu hukumnya tidak boleh. Contoh lagi, missal ada orang bersedekah hanya ingin di muji oleh orang lain, dll. Semua itu menimbulkan sifat riak yaitu berbuat sesuatu semata-mata hanya ingin di muji oleh orang lain bukan karna ingin mendapatkan karunia Allah. Tapi lihat puasa? Apa yang bisa kamu tunjukkan dengan puasa? Kamu mau makan di depan tempat umum seraya berteriak “woii lihat nih aku gak puasa, yee~yee.” Mau seperti itu? Kalo seperti itu bukan menimbulkan sifat riak namanya, malah dianggap orang gila kamu sama orang lain (hahaha). Ibadah puasa itu tidak berwujud/berbentuk seperti Ibadah yang lainnya. Oleh karna itu Ibadah puasa menjauhkan kita dari sifat riak dan itulah salah satu istimewanya ibadah puasa (Alhamdulilla).
3.       Setiap hembusan nafas orang yang berpuasa itu adalah tasbih kepada Allah.
Ya… ini salah satu hebatnya bulan puasa. Setiap keluar-masuknya hembusan nafas orang yang berpuasa itu dianggap sebagai sedang bertasbih kepada Allah. Tapi jangan mentang-mentang setiap nafas kita dianggap tasbih, kalian malah bermain dengan nafas kalian yaitu mempercepat irama keluar-masuk nya nafas agar mendapat banyak pahala dari Allah. Bukan apa-apanya, takutnya pas kalian berkunjung di rumah sakit melihat pasien yang mau sakaratul maut malah kalian anggap “oh.. dia ingin mendapat pahala yang banyak dari Allah” yang seperti itu bukan mau mendapat banyak pahal dari Allah, melainkan mempercepat dirinya bertemu Allah (hahaha) Kalo seperti itu sakarat maut Bro namanya. Segera kamu bacain doa jangan malah dibiarkan (hahaha).
4.       Puasa itu sifatnya rahasia
Kalo Ibadah yang lain sifatnya dapat di lihat/diketahui. Seperti sholat, zakat, dll semua itu bisa kita lihat dengan mata tapi saat kita berpuasa atau tidaknya kita tidak ada yang tau kecuali Allah. Seorang anak ketika ibunya pulang kerja, anak tersebut memasang wajah menahan lapar padahal ibunya tersebut tidak tau kalo anaknya sudah makan. Seorang siswa izin ke toilet pamitnya mau kencing gak taunya malah pergi ke kantin untuk makan. Nah…. Disaat hal seperti itu terjadi kita tidak tau toh? Hanya Allah yang maha mengetahui atas segala yang tidak diketahui antar sesamanya. Ya inilah yang aku sebut puasa itu bersifat rahasia.
5.       Allah melipat gandakan setiap amal perbuatan yang di lakukan.
Selama bulan puasa Allah selalu melipat gandakan amal perbuatan yang kita lakukan. Yang tadinya di bulan biasa amal perbuatan kita hanya bernilai 1? Di bulan puasa Allah melipat gandakan amal perbuatan kita hingga 1000 kali lipat. Masih kurang baik apa coba Allah sama kita? Gitu itu masih gak mau melakukan hal kebaikkan di blan puasa, ya rugi Bro….

SUBHANALLAH…..  Sungguh luar biasa ke istimewaan yang Allah berikan kepada kita di bulan ramadhan ini. Akan sangat di sayangkan jika kita tidak bisa memanfaatkan bulan yang penuh berkah ini. Untuk itu mari kita manfaatkan bulan ramadhan ini dengan sebaik-baiknya karna bukan tidak mungkin jika tahun yang akan datang kita dapat berjumpa lagi dengan bulan ramadhan, selagi Allah masih memberikan waktu mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Mari lah kita BBM’man sama Allah di bulan puasa ini. Yang aku maksud BBM disini bukanlah Blackberry Messenger, melainkan BBM yang aku maksud (Bulan Berkah dan Maghfirah). Kaliah mah yang di inget BBM’man sama pacar mulu’ sesekali kek BBM’man sama Allah. BBM yang seperti inilah yang menjadi sarana komunikasi kita terhadap Allah. Jadikan bulan yang berkah ini menjadi bulan yang maghfirah (bulan meminta ampunan kepada Allah SWT).

Bulan puasa bukan hanya berbicara tentang PREMIUM (Pre Makan dan Minum) kalo puasa hanya berbicara hal seperti itu tanpa berbuat yang lebih itu belum afdol rasanya. Mari kita orientasikan yang semaksimal mungkin di bulan puasa ini agar kita termasuk orang-orang yang di rahmati oleh Allah (amin).

Bulan puasa mengajarkan kita untuk bisa merasakan penderitaan orang lain (fakir miskin) dimana mereka adalah orang-orang yang kurang mampu, jangankan untuk membeli ini-itu untuk makan sehari-haripun mereka tidak bisa. Orang-orang fakir miskin tak jarang mereka menahan rasa sakitnya lapar dan rasa haus yang menyengat di tenggorokkan. Oleh karna itu, di bulan puasa ini. Kita diharapkan dapat merasakan penderitaan mereka (fakir miskin) yang senantiasa menahan lapar dan haus, diharapkan kita bisa lebih bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah Dia berikan kepada kita. Buka lah mata hati nurani kita. Kasihi lah mereka separuh dari apapun yang kalian punya walaupun kata Rasulullah: “walau hanya sebutir kurma” dan Rasulullah bersabda: “Bahwa aku (Rasulullah) hidup di tengah-tengah orang yang tidak mampu (fakir miskin). Mereka adalah orang-orang yang selalu dikasihi oleh Rasulullah dan suatu saat nanti golongan mereka lah yang akan tinggal bersama Rasulullah di surga Allah (SUBHANALLAH). Jangan merendahkan hal-hal kecil apa yang mata kita lihat, karna dari hal kecil itu lah Allah meninggikan derajat kita. Oleh karna itu, di bulan puasa ini kita harus senantiasa berbuat SOLAR (Sholat Lebih Rajin) karna sholat adalah salah satu penyelamat kita dari siksa kubur ketika kita telah meninggal kelak. Dan juga perbanyak menyimpan persediaan MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman dan Banyak Tahan Nafsu Amarah) agar kita selalu berada di lindungan Allah.

Aku rasa cukup sampai disini catatan ku kali ini. Dan satu hal yang penting yang perlu kalian tau aku menulis hal ini tidak bermaksud ingin di puji ataupun di pandang sok alim. Terlalu naif bagi ku untuk di pandang alim karna aku juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahaan hanya saja disini aku belajar menjadi pribadi yang lebih baik untuk kedepannya bersama kalian yang sudah bersedia membaca Blog ini. Dengan “Bismillahitaala” niat-ku hanya ingin berbagi ilmu atas apa yang aku ketahui dan mencoba saling mengingatkan antar sesama. Karna kita sebagai umat Islam sejatinya semuanya itu bersaudara, jadi jalin selalu silaturrahmi antar sesama agar kekokohan Islam tetap terjaga dan terakhir dari ku semoga catatan ini bisa bermanfaat untuk kalian, bisa termotivasi untuk menjadi sesosok pribadi yang lebih baik lagi untuk kedepannya. Akhir salam aku sampaikan terima kasih karna sudah bersedia membaca kurang lebihnya aku mohon maaf namanya juga sama-sama belajar (hehehe).


Wassalamualaikum…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar