Rabu, 04 Juni 2014

Devinisi Sebuah Masalah


Hidup? Apa yang kau ketahui tentang hidup? Apa yang kau pikirkan tentang hidup? Dan apa yang kau cari dalam hidup?
aku mencoba mencari jawaban dari pertanyaan itu, mencari dan terus mencari. Namun satu hal yang pasti, bahwa hidup itu memang tidak mudah, begitu sulit untuk di jalani
bahkan aku tidak tau harus berbicara semua ini, karena pada dasarnya memang sangat sulit untuk ku jelaskan, dan memang aku bukan pakarnya, aku hanya insan kecil yang ingin menuangkan pemikirannya dalam bentuk catatan ini.

Pernakah terbesit tanya di benak mu, kenapa dan untuk apa kamu lahir dan hidup di dunia ini? Pernakah kalian berfikiran seperti itu? Pada dasarnya satu hal yang pasti, kalian di ciptakan Tuhan dan hidup di dunia ini untuk menjadi khalifah atau memimpin di dunia ini, menjaga dan merawat bumi ini dengan sebaik-baiknya, jadi jangan beranggapan kalian hidup hanya untuk makan dan minum atau hidup ya hanya hidup tanpa melakukan apapun atau membuat suatu yang membanggakan, sama aja kamu seperti mumi hidup.

Jika boleh aku berkata “Hidup ini memang tak seindah mimpi, cobaan datang sili berganti” hal itulah yang harus kita tahu. Selama kita masih bernafas, jantung kita masih berdetak, selama itu pula lah masalah atau cobaan akan menyelimuti perjalanan hidup sebagai teman hidup kita. Mungkin bagi kalian catatan ini gak penting, jika kalian beranggapan seperti itu abaikan. Aku mempunyai alasan tersendiri kenapa aku ingin menulis hal ini. Catatan kecil ini aku persembahkan untuk teman-teman ku yang setiap aku melihat mereka menangis, entah apa yang sedang terjadi namun aku tidak tau pasti. Namun rata-rata dominannya masalah karena keluarga. Berbahagia lah jika diantara kalian mempunyai keluarga yang harmonis atau pun masih utuh. Coba kalian berkaca di bawah anda, banyak orang-orang yang bermasalah dengan keluarga ataupun mereka tak lagi memiliki suatu keluarga.

Mereka datang pada ku dan menceritakan kesedihannya pada ku, aku membantu semampu dan sebisa apa yang aku bisa, karena memang aku bukanlah seorang dewa yang mempunyai suatu keajaiban, aku hanyalah manusia yang menncoba tetap selalu tegar dalam menjalani kehidupan ini. Kalau boleh bercerita sedikit, mungkin beberapa atau kebanyakkan orang yang kenal sama aku beranggapan bahwa aku ini orang nya seperti tidak punya masalah, karena seperti yang mereka lihat, aku selalu mencoba tersenyum walaupun apa yang terjadi, aku belajar iklas menerima semuanya. Karena aku yakin dengan Tuhan ku, yaitu ALLAH. Apapun yang terjadi dalam hidup ku ini, aku serahkan kepada ALLAH, karna Dia-lah yang berkuasa atas hidup dan matiku.
Memang kedengaran nya agak Muna sih.. jika aku harus pura-pura tersenyum, bersandiwara menutupi kesedihan hati. Tapi apa boleh buat, aku hanya ingin belajar menjadi orang yang sabar, sabar dan lebih sabar dari sebelumnya. Karena seperti yang aku katakan diatas, selama nafas ini masih melekat di paru-paru kita. Maka selama itu masalah atau cobaan datang menerpa kita.

Kehidupan di dunia ini bagaikan sebuah pohon yang berdiri tegak. Disaat pohon itu tumbuh semakin besar, maka disitu pula terpaan angin akan semakin kencang menerpa pohon tersebut. Hidup kita bagaikan pohon tersebut, semakin kita tumbuh dewasa, maka semakin banyak pula cobaan yang datang menimpa kita. Jadi, kita harus pandai-pandai dalam menyikapi masalah yang datang dalam kehidupan kita.
Sebuah masalah itu datang. Itu hanya semata-mata Tuhan ingin menguji kesabaran kita. Tuhan ingin melihat seberapa besar rasa cinta kita terhadap-Nya, dan seberapa tabah hati kita dalam menghadapi masalah yang terus datang sili berganti. Namun satu hal yang harus kita ketahui. Disaat Tuhan memberikan cobaan kepada kita, itu tandanya Tuhan itu sayang sama kita. Jadi jangan pernah kecewakan Tuhan.
Tuhan itu maha pengasih, dan lagi maha penyayang. Semua pasti ada hikmahnya dibalik semua masalah yang Dia berikan pada kita. Tergantung bagaimana cara kita menyikapi masalah tersebut. Percayalah semuanya akan indah pada waktunya.

Disaat masalah datang menghampiri. Kita harus bersikap HUSNUDHAN kepada ALLAH (berprasangka baik kepada Allah) artinya : disaat kita menghadapi suatu masalah sepelik apapun, kita harus menghadapinya dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih. Yakinkan dalam benak kita, bahwa ALLAH maha pengasih lagi maha pemurah, dan bisa jadi suatu masalah ataupun cobaan yang terjadi dalam hidup kita, tidak lebih merupakan ujian atau teguran. Agar kita (manusia) sadar dan kembali kejalan yang di Ridhoi oleh ALLAH SWT.
Apa yang kita pikirkan? Apa yang ada dibenak kita. Jangan pernah sekali-kali kita memiliki pemikiran yang NEGATIF. Karna orang yang memiliki pemikiran negatif, adalah orang-orang yang merugi, kenapa aku bilang seperti itu? Karna hal tersebut hanya akan membawa petaka pada diri sendiri serta kesialan akan selalu menyelimuti kehidupan kita.
untuk itu berprasangka baiklah pada yang kuasa, karna sesungguhnya Dia lebih tau dari apa yang belum kita ketahui, dan rencana Tuhan akan jauh lebih indah daripada rencana kita.

Buat teman-teman yang sempat menjatuhkan air mata di hadapan ku, entah itu yang kalian sadari atau tidak kalian sadari bahwa aku melihatnya. Cacatan ini aku tulis khusus untuk kalian semua. Aku hanya ingin berkata kepada kalian semua, apapun yang terjadi “Anything in your life” jangan pernah kalian menyerah dan berputus aja, kalian hayati bacaan yang aku uraikan diatas itu, semoga kalian bisa mendapat mengerti atas apa yang aku tulis ini.
pokoknya kalian harus bisa menguasai hidup kalian, jangan sampai hiduplah yang menguasai kalian. Pandai-pandai lah dalam me-manage pikiran kalian, karena itu adalah dasar untuk menaklukkan kehidupan..

Disaat kalian datang pada ku dan bercerita atas masalah yang kalian hadapi, aku hanya bisa bilang bersabar, karena sabar itu adalah kuncinya. Mungkin kalian akan bertanya. Mau sampai kapan terus? Sabar itu ada batasnya. Ketika kalian memiliki pemikiran seperti itu, itu adalah hal yang salah. Tak berutahu satu hal. Rasa sabar itu tidak ada batasnnya,namun kesabaran kita lah yang terbatas. Jadi jika kalian berkata sabar itu ada batasnya itu adalah salah besar. Mungkin dari kalian juga akan berfikir. Kamu enak tinggal ngomong doang, coba dong kamu jadi aku, pasti kamu akan tau bagaimana perasaan ku? Tak dapat aku pungkiri jika kalian akan berfikiran seperti itu, namun biar aku perjelas disini. Selama kita masih bernafas masalah itu tidak akan ada lepasnya dari diri kita. Tak terkecuali juga aku. Jujur aku begitu banyak cobaan yang aku alami, namun kenapa aku bisa bersikap seperti ini, itu karena ada beberapa hal yang telah terjadi. oke, aku akan berikan kuncinya untuk kalian, ya aku berharap semoga ini bisa membantu kalian.

Ibaratkan sebuah dunia pendidikan, masalah itu aku ibaratkan dengan sebauh PR dari guru, nah disaat kamu tidak tau atau belum memahami materi yang ada di PR tersebut, pasti kalian akan mencari guru yang memberi PR tersebut dan bertanya bagaimana cara mengerjakan PR tersebut. Seperti itu pula lah masalah, di saat kita sedang di terpa masalah seharusnya kalian mencari siapa yang telah memberi masalah itu kepada kalian. Pastinya kalian tau dari pada masalah itu datang. Iya... jawabannya dari Tuhan!!!
kalian harus mencari atau mendekatkan diri kepada Tuhan di saat masalah sedang menimpa kalian. Bagaimana caranya? Oke, akan aku beritahu, hal ini juga yang aku lakukan, dan jika kalian bertanya berhasil apa ngak? Aku jawab  berhasil.

Tiga hal yang menurut ku sangat penting dalam mendekatkan diri kepada sang pemberi masalah (Tuhan) yaitu, Sholat, Dzikir atau ber-isthifar dan yang terakhir adalah membaca Al-Qur’an. Tiga hal tersebut adalah kuncinya, dasar dari segalanya. Kalau kalian sudah melakukan itu dan meminta kepada sang ilahi untuk memberi kesabaran dalam menghadapi masalah yang sedang di hadapi, insyaallah tak jamin hati kalian akan merasa tenang dan tentram, tak juga hanya disaat terkena masalah melainkan juga di kehidupan sehari-hari.
selain tiga hal tersebut, masih banyak hal yang lainnya, yaitu dengan cara melakukan kebaikan-kebaikkan setiap harinya, seperti bersedekah atau membantu orang lain, pokoknya dalam bentuk amal kebaikan. Semua itu akan menambah rasa keimanan kita dan hal itu akan menguatkan hati kita dalam menghadapi cobaan darinya. Intinya sabar, karena Allah maha mengetahui apa yang belum kita ketahui, percayalah pada-Nya semuanya akan indah pada waktunya.

Oke sampai disini catatan kecil ini aku tulis untuk kalian, sebelum aku sudahi catatan kecil ini, aku ingin memberikan satu filosofi untuk kalian.
Di dalam menjalani hidup ini tak perlu terlalu ribet-ribet atau diambil pusing, sekarang gini, gunakan akal logika kalian dalam kata-kata ini.
apapun yang akan terjadi di dalam hidup kalian, entah kalian kaya, miskin, kalian galo, senang, sedih, kalian pejabat, artis dan apapun yang terjadi nantinya, ujung-ujungnya lo ya mati. Jadi buat kalian memikirkan terlalu ribet hidup ini, gak ada gunanya, karena semua itu hanya akan berakhir dengan kematian, jadi hanya mati yang kita tunggu itu gak ada yang lain. Hal ini sudah aku manage dalam pikiran ku untuk jalan hidupku. Seharusnya kalian lebih berfikir untuk dunia yang sesungguhnya yaitu di akhirat, karena disana lah hidup kita yang sesungguhkan akan kita jalani. Dunia ini? Hanyalah dunia fana, sebuah mimpi semata yang cepat atau lambatnya akan segera berakhir.
dan buat kalian yang punya permasalahan dengan orang tua, aku juga punya filosofi buat kalian. Hal ini sudah pernah aku katakan di waktu dulu aku memberikan menyeluruhan jika kalian masih mengingatnya, filosofinya seperti ini. Kita sebagai anak itu ibaratkan seperti anak burung, kenapa demikian? Coba kalian perhatikan anak burung...
dia makan dan tempat tinggal masih bergantung sama orang tuanya karena dia belum bisa terbang, jadi belum bisa mencari makan sendiri. Setelah anak burung itu mulai tumbuh bulu-bulunya hingga bisa terbang, dia akan terbang mencari makan sendiri dan mencari tempat tinggal sendiri. Seperti itulah kita, kita sebagai anak itu masih sangat bergantung sama orang tua kita, karena kita memang belum bisa apa-apa, kita masih menunggu sayap kita tumbuh yaitu menamatkan pendidikam kita. Setelah pendidikam kita selesai dari sinilah kehidupan kita akan di mulai, kita akan coba terbang sendiri, berdiri sendiri tanpa bantuan orang tua, dan kalian akan menata hidup kalian sendiri. Bekerja untuk mencari makan dan tempat tinggal sendiri, disinilah kalian bisa terbang bebas untuk melakukan hal yang kalian suka, inilah awal titik kebahagiaan kalian. Jadi intinya seperti itu. Baut sahabat-sahabat ku, jangan galau-galauan lagi tentang keadaan keluarga kalian bersabarlah sampai tiba waktunya nanati. Ayo semangaaaaatttt...... bangkit dan melangkah maju bersama ku, lakukan hal yang terbaik untuk hidup mu dan orang tua mu, buat orang yang kamu sayangi terutama orang tua menjadi bangga terhadap kita, agar mereka bisa tersenyum bangga karena telah melahirkan anak seperti kita, buat mereka tidak pernah menyesal karena telah mempunyai anak seperti kita. Mari bersama kita torehkan senyuman kepada kedua orang tua kita dengan masa depan yang cemerlang
Amin........

Cukup sekian, semoga bermanfaat, dan mohon maaf atas segala kekurangannya.


Bantu share ke yang lain ya ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar