Jumat, 25 April 2014

Father


aku terlahir di dunia ini tampa kehadiran seorang ayah. Entah bagaimana aku menjelaskan semua ini, tapi inilah takdir dari tuhan yang dia berikan padaku. Dalam benakku,  aku slalu bertanya-tanya "kenapa aku tidak punya ayah" disaat aku ingin merasakan kasih sayang dari seorang ayah, di malah pergi jauh meninggalkan aku, dan membiarkan aku bersama ibuku melawan pedihnya dunia ini hanya berdua.

iya... dia pergi menutup mata untuk selamanya. Jujur dalam hati aku tak bisa terima dengan semua ini, tapi apalah dayaku, inilah takdirku, yang tak'kan pernah bisa aku ubah walaupun apa yang akan terjadi, karna dia telah pergi jauh menutup mata untuk selamanya, bermimpi indah bersama angannya. Setiap saat aku ingat ayah. Entah mengapa aku tak pernah bisa membendung air mata ini, mungkin hanya tuhan yang tau bahwa aku sangat sayang ayah dan aku sangat merindukannya disana. Andai tuhan memberikan satu permohonan kepadaku. Pasti aku akan meminta "Tuhan, ijinkan aku bertemu dengan ayah walau hanya beberapa saat saja, karna aku sangat ingin melihat senyumnya untuk yang terakhir kalinya...
Kau memanggilnya sebelum aku sempat melihat wajahnya, apakah secepat ini kau harus memanggilnya. Aku lemah tanpanya, aku butuh dia untuk membimbing jalan hidup ku kedepannya.

Terkadang dalam lamunan sepi, aku sangat ingin merasakan “Bagaimana rasanya jika di marahi seorang ayah itu, bagaimana rasanya kasih sayang dari seorang ayah itu, dan semua tentang ayah, ayah dan ayah.
hidup ku sepi, angin yang ku harap dapat membimbingku tuk hadapi dunia ini, kini telah pergi jauh, jauh tak terhingga hingga keangkasa sana.
dan hal yang paling menyakitkan bagiku adalah, ketika kita merindukan orang yang tak bisa kita temui, itu sangat sakit sekali rasanya, sekuap apapun kita memaksa dan apapun yang akan kita lakukan semua itu tak ada gunanya. Semua itu sia-sia semata.
ketika aku rindukan sosoknya, hanya sebuah batu nisan yang dapat aku jumpai, saat aku ingin dia memarahiku, hanya suara sunyi yang berbisik di telinga.
hati ini merintih menangis sedih “Tuhan? Kenpa kau ambil dia, aku sungguh tak sanggup tanpanya, aku sangat merindukannya.

Tak bisa lagi rasanya, bagaimana aku ungkapkan semua rasa yang ada dihatiku. Yang bisa selalu aku lakukan hanya mengelus dada, seraya mencoba tuk terus bertahan dalam menghadapi cobaan ini.
ketika malam tiba, ku tatapi dinding langit begitu banyak bintang yang gemerlapan, mereka seakan tersenyum, dan senyuman itu melukiskan dirinya.
bintang di surgam sampaikan salam ku padanya, katakan padanya, bahwa aku disini sangat merindukannya, katakan juga bahwa aku sangat menyayanginya. Terima kasih untuk semua yang pernah kau berikan untukku. Ada dan tiadanya dirimu. Namun kau akan selalu hidup di dalam hatiku.


Ayah...Jika di dunia ini aku tak bisa bersama ayah, tapi aku berharap, aku bisa bersama ayah di dunia yang berbeda nantinya...
Aku sayang ayah... I MISS YOU AYAH.....


Your Son.

2 komentar:

  1. kok bahas ini? pen nangis uwoooooo><
    sabar yoo pak, ayahmu pasti yoo kangen awkmu kok tetep doain ae sing terbaik gae ayahmu ;)
    eh btw bawahe salah tulis iku "your son" :)

    BalasHapus
  2. gppa hong cuma mau nulis isi hati aja
    iya aku wes sabar
    hehe iya 'maaf salah ikun:D

    BalasHapus