Jumat, 11 April 2014

Hati Yang Tersembunyi


Dia bukanlah seorang Bidadari, tapi bagiku dia lebih indah dari itu. Dia bukan kiloan permata, tapi dia sangat berharga bagiku. Dia bukan seorang pahlawan, tapi aku selalu membanggakannya di dalam hatiku. Seperti itulah kamu di dalam hidupku.

Andaikan dia tau, bahwa aku disini sangat menyanginya. Dalam diam ku selalu memperhatikannya, meskipun dia tak pernah menyadari hal itu. Kau adalah mimpi besarku, aku memiliki banyak harapan padamu. Harapan yang akan selalu terlukis disetiap senyuman antara aku dan kamu. Namun aku tak tau apakah harapan itu akan terwujud atau hanya akan menjadi harapan semata? Entahla biarkan waktu yang menjawabnya. Karna kenyataannya kini telah berbeda. Kau pergi dengan argument mu sendiri, tanpa pernah kau ketahui apa yang telah terjadi sebenarnya. Seperti inikah dirimu yang sekarang? Inikah orang yang selalu aku banggakan? Entah aku tak mengerti, biarkan Tuhan yang menjawab semua tanya hatiku ini.

Dalam keheningan malam, aku termenung sepi. Dengan menggemgam sebuah gitar yang ada di pangkuanku. Perlahan aku memainkan gitarku dengan petikkan jemariku, seraya menatap dinding-dinding langit yang bertaburan bintang.
aku menyanyikan lagu D’masiv – merindukanmu. Berharap kau akan tau, bahwa disini aku selalu merindukanmu, dan aku ingin dia tau. Selama aku masih bisa bernafas, akukan selalu memujamu, meski ku tak tau kamu dimana, namun yang jelas kau akan selalu hidup di dalam hatiku.

#FLASHBACK ON

HARI YANG CERAH UNTUK MEMULAI SESUATU YANG BARU. Aku terus berjalan mengiringi sepanjang jalan dengan hati yang berdebar-debar. Ia... ini hari pertamaku, hari pertama disekolah baru. Sekarang aku duduk dibangku SMA, suatu proses menuju kedewasaan yang sesungguhnya. Masa remaja ini, adalah masa-masa labil dimana kegelisahan dan kebimbangan selalu menyelimuti diri. Aku mencoba terus berjalan diatas roda kehidupan tuk dapati jati diri yang sejati. Tak dapat dipungkiri pula, dimasa-masa remaja ini, mulai timbul rasa ketertarikkan dengan lawan jenis.perasaan cinta, adalah perasaan yang bisa membuat lupa seseorang dengan dirinya sendiri. Hari-hari seakan selalu terasa indah, penuh dengan tentangnya. Cinta adalah rasa bahagia, meski terkadang cinta bisa membuat kita menjatuhkan air mata. Tapi itulah cinta, disaat kita mulai mengenal cinta. Maka disitu pula kita harus siap dengan resiko yang ada, yaitu bahagia atau kecewa. Itu adalah hukum mutlak dalam cinta.

Burung berkicauan begitu merdu, sang mentari tersenyum dari ufuk timur, sinar mentari senja menebus jendela kamar ku, merasuk dalam setiap pori-pori yang seakan membangunkan ku dari lelap tidurku.
Hari pertama disekolah baru, aku sangat bergairah untuk segera langkahkan kakiku disekolah baru. Tak sabar rasanya melihat teman-teman baru, guru-guru baru, pelajaran baru, suasana baru dan hal-hal baru yang tak pernah aku jumpai sebelumnya.
ketika hendak ku langkahkan kaki menuju kelas, seseorang memanggilku.
“Riyan! Kelasnya di B 208,” ujarnya dengan senyuman manisnya yang seketika sempat membuatku terpana. Aku hanya menjawab singkat sebisa yang aku bisa. Dalam hati aku menggerutu “siapa anak itu? Aku belum pernah melihatnya, tapi dia tau namaku? Aneh sekali...” sambil ku langkahkan kaki menuju kelas ,aku mencoba bertanya pada diri sendiri, akan sosok seorang gadis yang telah menghentikan langkah ku saat hendak menuju kelas.

Bel sekolah berbunyi, jam pertama telah di mulai. Seorang guru tampak telah berada di depan kelas. Aku hanya diam di bangku ku, dengan menyandarkan kepala diatas meja. Karna tidak tau apa yang hendak di lakukan, tengok kanan, tengok kiri, tanpak wajah-wajah asing yang belum aku kenali, oleh karna itu aku lebih memilih diam.
namun seketika itu, ada seseorang yang masuk, dan seseorang itu membuyarkan lamunan dalam diam ku. Ia... itu dia! Cewek yang tadi menyapa ku saat hendak masuk kelas. Aku bertanya dalam hati.”loh...! dia kok disini? Emang dia anak sini, kok gak pernah kelihatan ya?” aku mencoba memutar kedua bola mataku, mencoba mencari tau jawaban dari tanya hati yang diselimuti rasa penasaran. Lalu guru tersebut meminta kita untuk maju kedepan kelas untuk perkenalan agar saling mengenal satu sama lain.
satu persatu anak-anak maju memperkenalkan diri masing-masing, kini tiba saatnya sesorang yang aku tunggu akhirnya dia maju. Dengan suara lembutnya dia mulai memperkenalkan dirinya.

“Assalamu’alaikum. Saya NOVITA SARI HANDAYANI, biasanya di panggil Novi, saya dari SmpN 1 surabaya, dan alamat saya di Jl. Jagir kemayoran Gg 5, Terima kasih,”
itulah sepatah kata yang dia lontarkan dari bibir manisnya. Di balik krudungnya, ia tersenyum manja, yang membuat jantungku berdebar-debar entah apa yang aku rasakan aku tak tau. Mungkin bisa dikatakan aku telah jatuh hati padanya.

Dalam selang terus berjalannya waktu, aku terus memperhatikan gerak-gerik disetiap langkahnya. Memperhatikan senyumannya adalah hal yang sangataku sukai.
ingin rasanya mendekatinya, seraya mengulurkan tanganku, namun sayangnya aku tak punya keberanian yang cukup besar untuk mewujudkan hal itu. Yang bisa aku lakukan hanya memperhatikan mu dlam setiap diamku.

Aku mengikuti excul basket, karna basket adalah hal yang sangat aku sukai. Dan kebetulan dia juga ikut excul basket.
latihan basket untuk yang pertama telah usai, ku lihat dia hanya duduk terdiam tanpa melontarkan kata-kata, seakan ada yang dia pikirkan. Hari semakin sore, kulihat dia masih berdiam diri disana. Dengan menghela nafas, ku coba mendekati dan menyapanya.

“hai.. kok belum pulang? Sudah sore lho?” tanya ku dengan perasaan yang kacau balau tak tau apa yang sedang dirasakan.
“sebenere aku mau pulang, tapi gak ada yang jemput.”
“lah! Emang keluarga mu kemana semua?” aku mencoba bertanya lagi.
“biasanya aku di jemput mbakku, tapi sekarang dia lagi kuliah jadi gak bisa jemput.”
untuk sejenak aku terdiam, aku bingung mau ngapain, akhirnya aku ambil keputusan untuk mengantarnya pulang.
“mau bareng aku gak? Ya sekalian tak anterin pulang,” aku mencoba menawarkan bantuan, yang aku sendiri aja gak yakin dia mau atau tidak dengan ajakkan ku,
“emang gak apa-apa ta aku bareng kamu?”
“ia gak apa-apalah, emang kenapa coba, santai aja lagi,” ujarku untuk meyakinkannya bahwa aku gak merasa keberatan.
“yasudah kalo’ gitu.” Jawabnya yang membuat aku gak percaya kalo’ dia mau tak antar pulang. Dalam hati, aku hanya bisa tertawa lebar.

Selang beberapa menit kemudian, akhirnya sampai dirumahnya.
“makasi ya yan! Gak mampir dulu ta?”
“gak usah vi, lain kali aja, lagian juga udah malem. Yasudah aku balik dulu ya.”
“yasudah, hati-hati ya,” aku hanya menganggukan kepala seraya melesatkan motor ku pergi. Dalam perjalanan pulang aku hanya bisa tersenyum-senyum sendiri. Rasanya seperti mimpi kalo’ tadi aku ngobrol sama dia, bahkan sampe’ nganterin dia pulang. Sungguh semua terasa seperti mampi semata.
sesampainya di rumah, aku coba membuka HP. Ku lihat ada sms masuk, setelah aku buka, ternyata sms itu dari Novi, yang sekali lagi mengucapkan kata terima kasih.
dari situlah semuanya dimulai. Antara kedekatan ku dengan Novi. Semakin hari perasaan ku semakin menjadi-jadi. Aku fix jatuh cinta padanya.
namun setelah aku mantapkan hati bahwa aku sayang dia. Terdengar berita bahwa Novi menyukai Risal. Dia adalah teman satu kelasku, aku akui memang dia lebih keren dan lebih tampan. Ya aku bisa apa, aku tak bisa berbuata apa-apa. Aku hanya dia mengelus dada. Mungkin Tuhan memiliki rencana lain. Sejak kabar itu berhembus di telingaku, aku lebih memilih menghindar dari Novi, agar perasaan ini tak selalu menyakitkan ku.

Waktu terus bergulir, hari terus berganti dengan perputaran roda bumi. Tuhan pun menempati janjinya padaku. Kebenaran terbuka. Novi mencoba menjelaskan semuanya padaku, tentang kabar berita yang berhembus di telingaku. Dia berkata “sebenarnya dari awal aku itu sukanya sama kamu yan, tapi kelihatannya kamu cuek gitu, yasudah aku mulai suka sama Risal. Tapi sekarang aku kembali pada perasaanku yang semula, aku suka kamu, setelah aku tau kamu, ternyata kamu orangnya gak seperti yang aku pikirkan, kamu anaknya asik gak cuek” Ya seperti itulah jelasnya. Dia mendeskripsikan orang lain hanya dari luar saja tanpa pernah dia mencoba mendekati dan mencari tau dalamnya. Dia membuat kesimpulan sendiri yang tingkat kebenarannya sangat minim sekali, itulah yang dia lakukan padaku. Seperti kata pepatah “TAK KENAL, MAKA TAK SAYANG.” Jadi sebelum kau menilai seseorang itu, harus kau kenali dulu orang tersebut, agar menilaianmu tidak salah terhadap orang itu.

Sejak kebenaran itu terkuap. Aku kembali lagi dekat dengan Novi, dekat dan semakin dekat. Pada waktu ulang tahunnya pada tanggal 15 November, aku memberikan kejutan untukknya yang semata-mata untuk mengungkapkan isi hati padanya. Dia sangat senang, terlihat dari senyuman yang dia curahkan. Aku sangat senang melihatnya. Karna aku bisa membuat bahagia oran yangaku sayang. Setelah kejutan selesai. Guru yang mengajar pada saat itu bertanya pada ku, sebut saja namanya Bu’ Trisnani, atau yang biasa di panggil Bu’ Cinta. Dia adalah salah satu guru favoriteku, dia guru yang hebat, seorang guru yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Beliau selalu memotivasi dan selalu mendukung apa yang hendak aku lakukan. Pokonya dia adalah guru yang sangat AMAZING FOR ME!!!.
Beliau bertanya padaku “Nak, apa kamu sudah nembak dia?”
“belum bu’?” ujarku dengan malu-malu.
“lho.. kenapa belum?”
“iya.. masih tahap perkenalan aja bu’ agar nanti baik buat kedepannya.”
“yasudah kalo’ baegitu, dia anaknya cantik lho nak, dan dia juga pinter. Kamu cocok sama dia,” aku hanya diam tersipu malu, seraya menatap wajahnya yang tersipu malu ketika aku memandangnya.

Dalam kesempatan saat berdua. Aku ngobrol bersamanya.
“Vi, aku mau tanya sesuatu.”
“mau tanya apa?”
“kamu sayangkan sama aku?” dia hanya menganggukkan kepala.
“maaf ya kalo’ sampai saat ini, aku belum nembak kamu. Bukannya aku gak sayang sama kamu. Cuma aku ingin kamu lebih yakin sama aku, dan mengerti akan kesibukkan yang aku jalani.”
“iya gak apa-apa kok, aku ngerti.” Dia menjawabnya dengan penuh arti, yang membuatku begitu menyayanginya. Dia adalah perempuan yang hebat. Pintar, baik, perhatian dan pengertian, rajin sholat, terlebih dia juga berkrudung, aku sangat suka sama cewek yang berkrudung, bagiku cewek yang berkrudung itu, mempunyai arti tersendiri bagiku. Aku bangga padanya. Dia adalah orang yang selalu aku banggakan meski gak aku ungkapkan. Bahkan aku mempunyai banyak harapan padanya untuk kedepannya. Harapan untuk selalu bisa bersamanya.#
Setelah selang beberpa bulan, aku rasa masa pengenalan satu sama lain sudah cukup. Aku percaya sama dia. Oleh karna itu, pada suatu hari saat bersama aku memutuskan untuk meminta hatinya.
“Vi, aku mau kita resmiin hubungan ini, aku ingin kamu jadi pacarku, tapi kamu janji sama aku.”
“janji apa?”
“nanti kalo’ kita udah benaran jadian, kalo’ misal kita putus. Jangan pernah ada permusuahan diantara kita ya vi, aku gak mau abis kita mantan gitu terus kita musuhan. Aku gak mau hal seperti itu, kita tetap bisa jadi temankan?”
“iya.. aku janji kok.” Jawabnya dengan senyum manisnya.
“oia satu lagi, kamu harus selalu percaya sama aku ya, dalam hal apapun, aku sayang kamu vi.”
“iya aku janji.” Sejak saat itu, aku dan Novi resmi pacaran. Hari-hari ku lalui dengannya, mengukir kenangan indah saat bersamanya. Dia adalah semangat di dalam hidup ku. Apa lagi dalam hal sekolah, rasanya pengen cepet-cepet kesekolah, supaya bisa bertemu dia terus.
memasuki bulan pertama pacaran, cobaan datang sili berangti menghantam hubungan ku dengan Novi. Hingga pada suatu hari Novi memutuskan ku lewat Social Network BBM, tanpa aku tau apa salahku.
“kapan kamu bisa hargai aku?”
“lho.. hargai gimana se.” Ujar ku dengan kebingungan, tak mengerti dengan semua yang telah terjadi.
“kamu selalu sibuk dengan urusan mu sendiri, gak pernah ada waktu buat aku, sampai kapan aku kayak gini terus, sampai kapan aku selalu ngertiin kamu, sedangkan kamu gak pernah ngertiin aku.”
“lho.. bukannya kamu sudah janji ya dulu, bahwa kamu akan selalu ngertiin aku dalm setiap kondisiku, terus kenapa baru sekarang kamu permaslahan ini semua, waktu masih tahap pengenalan, kamu baik-baik aja.”
“bukannya hanya itu, kamu juga deket sama cewek-cewek, apa maksud dari semua itu?”
“cewek yang mana? Mereka semua hanya temanku. Kamu dengerin aku ya Vi, mungkin memang diluar aku deket banyak orang tak terkecuali cewek-cewek, tapi semua itu gak merubah perasaan ku buat kamu.” Ujarku mencoba menjelaskan.
“aku gak peduli, aku kecewa sama kamu yan.”
dan saat itu pula semua berakhir, hari-hari yang biasanya ceria, kini berganti menjadi hari-hari yang kelam. Canda tawa saat bersamamu, kini sudah tak ada, yang ada hanya rasa sakit bersama kenangan tentangmu. Aku mencoba tetap tegar, menutupi semunya dengan senyum palsuku. Rasa sakit ini tak akan mengentikan langkahku untuk meraih mimpiku. Mimpi yang akan ku persembahkan untuk orang tuaku.

Mungkin ini memang salahku, aku selalu sibuk dengan urusanku sendiri, hingga aku mengabaikannya. Dan faktor ini jugalah yang selalu membuatku gagal dalam menjalin cinta. Kesibukkan ku, adalah menata karirku, semua itu untuk orang tua, dalam hidup aku harus bisa sukses agar aku bisa membahagiakan orang tua, itu hal pertama dan terpenting, seorang kekasih itu adlah penyemangat saya di belakang. Namun sayangnya sampai saat ini, aku belum bisa menemukan seseorang yang benar-benar bisa mengerti ku, dengan segala jalan hidupku. Bahkan seorang teman ku berkata padaku, sebut saja namanya Bima, dia berkata “Cewek yang bisa menerima dan mengerti kamu, itu adalah cewek yang hebat Yan” ia... ucapannya sangat benar sekali. Tapi yasudah’lah, biarkan semua Tuhan yang mengaturnya, mungkin semua ini belum saatnya. Aku yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik untukku dan hidupku. Aku percaya itu.

Hari-hari kelam terus aku jalani. Aku seperti berjalan di dalam lorong yang tak ada cahaya satupun yang menerangi, cahaya itu telah pergi. Cemburumu, amarah mu telah membutakan mata hatimu. Memang tak dapat di pungkiri, bahwa pertengkaran itu adalah bumbu dari suatu hubungan. Tergantung bagaimana cara kita mengatasinya. Jika diselesaikan dengan kepala dingin, maka hubungan itu akan terus berjalan, namun jika diselesaikan dengan amarah. Maka semuanya akan hancur, seperti saat ini.

Dalam menjalani suatu hubungan itu, kita harus seperti API dan AIR. Disaat pasangan kita menjadi api (marah), maka kita akan menjadi air untuk menenagkan api di dalam hatinya tersebut. Dan sebaliknya juga seperti itu. Jadi intinya saling mengerti satu sama lain, dan saling melengkapi.
sudah hampir satu bulan kita hidup didunia masing-masing. Jangankan menyapaku, melihatpun sepertinya kau enggan. Ya.. aku hanya bisa berdiam diri dengan sejuta tanya yang tak ku mengerti.
Ku pandangi bola matamu, tampak jelas rasa sayang itu untukku, tapi sayangnya kau lebih memilih ego mu dari pada perasaanmu. Hari terus berganti, tanpa disadari hubungan kita membaik, kita dekat kembali. Aku sangat berharap kau akan bisa memaafkanku dan  bisa kembali bersama lagi.

Setelah berpisah, kita menjalani kehidupan kita masing-masing. Dia sibuk dengan dunianya, dan aku sibuk dengan duniaku. Aku mencoba tegar meski sering kali pandangannya selalu masam untukku. Karna sepenuhnya aku menyadari, bahwa perasaan seorang perempuan itu sangat sensitif sekali. Karna itu, aku mencoba tuk menajdi orang bijak.

Pada suatu hari, aku dan teman-teman ku, yang terbentuk dalam sebuah Band, di undang untuk main di suatu tempat kalangan Remaja. Sebuah tempat untuk kalangan remaja, namun dibalik itu semua, tak luput pula ada anak-anak beserta orang tuanya, biasanya juga menghabiskan waktunya disana. Aku berencana ingin mengajak Novi untuk menemaniku pas waktu perfom nanti. Namun konflik kembali terjadi, sudah beberapa hari ini dia tidak memberi kabar padaku. Aku hanya diam, mungkin dia sedang tidak mau aku ganggu.
pas waktu hari H-nya. HP ku berdering, ku coba melihatnya. Ternyata itu BBM dari Novi.
“nanti malem perfom jam berapa?”
“gak tau, ada pengunduran waktu sepertinya malam.”
“oala.”
“kenapa emangnya, kamu mau lihat ta?”
“gak kok.”
“yasudah gak usah, takut malam. Besok juga masuk sekolah toh.”
“iya”
Chattingan pun berakhir, dalam hati sangat ingin mengajaknya, tapi sepertinya tidak bisa terlebih dalam pikiranku saat itu, dia berada dirumah orang tuanya yaitu di malang untuk mnghabiskan liburannya. Hal yang tidak mungkin kalo’ aku ngajak Novi, jarak yang terlalu jauh. Dan pada akhirnya aku putuskan untuk sendiri.

Selang beberapa menit kemudian, HP kembali berdering. Ku lihat lagi, ternyata Dessy yang BBM. Dessy adalah teman satu sekolah yang ku kenal, selepas aku berpisah dari Novi. Dia yang selalu ada dan menemani hari-hariku disaat Novi tak ada. Hingga pada suatu hari, dia menyatakan perasaannya padaku. Dia beraharap banyak padaku, lebih dari satu bulan dia menunggu jawaban dari ku. Namun sampai saat ini aku belum meresponnya. Semua ini aku lakukan karna perasaan ku masih tertuju untuk Novi. Ada beberapa anak yang menyatakan perasaannya padaku, tapi aku menolaknya. Karna aku masih berharap banyak pada Novi, andaikan dia tau, bahwa aku sangat menyayanginya.
Entalah... apa yang ada di pikiran orang-orang itu, kenapa mereka bisa mencintai orang yang pas-passan seperti ku ini, padahal masih banyak yang jauh lebih baik dari padaku, yang lebih ganteng dan keren pastinya. Sedangkan aku? Tak ada yang bisa aku banggakan. Ya inilah aku dengan segala kekuranganku.

“Riyan!””dalem des?”
“nanti malam kamu perfom ya?” tanya dessy
“iya kenpa?”
“aku boleh ikut gak? Pleace,,,,, aku pengen banget bisa lihat kamu perfom.” Dalam hati kecil aku berfikir, dari pada aku sendirim yasudah
 gak apa-apalah dia ikut, toh Cuma pengen tau aja aku gak ada apa-apa.
“yasudah kalo’ gitu kamu ikut’o gak apa-apa, tapi maaf aku gak bisa jemput kamu.”
“iya gak apa-apa kok, aku dianter om ku.”
Akhirnya malam yang ditunggu telah tiba, tiba-tiba ada pesan masuk yang aku sendiri tidak tau itu nomor siapa.
Mas riyan. Tante minta tolong, nanti kalo’ pulang, tolong antarkan dessy kerumah tantenya. Mamanya dessy” membaca pesan itu sempat membuat keningku mengkerut, lah mamanya dessy kok tau nomorku. Itu pertanyaan yang aneh dibenakku. Kurang satu penampilan lagi maka giliran ku akan tiba. Tiba-tiba tanpa aku sadari dia datang bersama temanku satu kelas. Sentak hal itu membuat ku sangat shock. Gimana gak shock satu sisi aku sama dessy, pasti dia akan salah paham, berfikiran yang aneh-aneh tentangku. Dan hal itu terbukti. Sontak saja. Ketika Novi melihat dessy sedang duduk disampingku bersama teman-teman yang lain. Novi langsung berlari dengan derain air matanya, aku mencoba mengejarnya. Mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
“kamu kenapa kok nangis?” tanyaku
“aku gak apa-apa.” ujarnya dengan linangan air mata yang terus membasahi pipi indahnya.
“katanya kamu gak mau lihat, kok sekarang disini, kenapa gak bilang.”
“aku memang sengaja gak bilang soalnya aku mau ngasi kejutan sama kamu..”

ia.. kejutan, kejutan yang seharusnya special bagiku, kini malah menjelma sebuah bencana yang hendak menghancurkan ku. Kejutan manis yang dia rencanakan, kini berbuah menjadi kejutan terpahit, aku ingin menjelaskan padanya tentang semua kesalah pahaman yang terjadi, namun waktu memaksa ku untuk segera keatas panggung.
diatas panggung, pikiran ku sangat kacau. Sehingga penampilan ku dimalam itu tidak maksimal. Setelah selesai membawkan beberapa lagu. Akhiryapun selesai. Aku kembali menghampirinya.

“masih marah?” dia hanya diam tanpa sepatah katapun terucap dari bibir manaisnya.
“yasudah kalo’ kamu mau marah, marah;o tak terima, yang jelas ini tidak sepeti yang kamu bayangkan. Makasi udah nyempatin datang kesini.”
lalu dia pergi meninggalkan ku, tanpa berkata apapun.
Keesokkan harinya aku ingin menjelaskan semua yang telah terjadi. Namun tak bisa, jangankan menjelaskan. Melihatku saja dia tidak sudi.amarahnya telah menutup mata hatinya, aku bisa aapa, aku hanya bisa berharap semoga suatu saat nanti bisa menjelaskan semua kesalah pahaman ini padamu.

Waktu terus berlalu, ku lihat dia masih angkuh padaku. Dia masih memendam rasa sakit itu dihatinya. Aku hanya diam dan diam. Novi memang selalu dapat aku lihat, tapi cerita ini tak lagi sama, meski hadirmu selalu disini, tapi semua terasa berbeda. Aku ingin kamu tau, bahwa aku tak berubah, jangan melihatku dari sisi yang lain, tapi lihatlah aku dengan sudut pandang perasaanmu. Datang padaku dan bersandar padaku, kamu rasakan hatiku, maka kau akan tau, bahwa rasa ini masih untukmu.

Sudah cukup lama dari perpisahan itu. Hingga pada suatu hari aku dengar angin berita berhembus di telingaku. Bahwa telah ada seseorang yang telah menggantikan posisiku dihatinya. Dia selalu ada untukmu, dia selalu bisa buat kamu tersenyum. Tidak seperti ku yang hanya bisa membuat mu sakit hati. Itulah bodohnya diriku. Dia adalah orang dari masa lalu yang datang kembali dalam kehidupanmu. Jujur aku cemburu, namun ku rasa aku tak punya hak untuk rasakan hal itu.
saat kau tak tak ada, dessylah yang menggantikan mu. Dia selalu ada untukku, seakan ingin mengapus tentangmu dari ingatakan ku. Tapi aku selalu mencoba mencegahnya. Aku lelah dan hampir menyerah dengan semua ini.aku rasa tak ada harapan lagi untukku. Jadi aku memutuskan untuk berhenti berharap. Mungkin dia yang lebih baik untukmu dari pada diriku.

Aku bertahan dengan rasa ini, rasa yang selalu menyiksa batinku. Kau masih bersembunyi dari pandanganku. Kau bukanlah dirimu yang dulu. Amarahmu telah mengubah mu.
meski kau selalu merendahkan aku dihatimu, namun tetap saja aku selalu meninggikan mu diatas hatiku. Dan cinta ini akan selalu memaafkan, sebelum kau memintanya.
aku tak akan memandang mu dari sudut kebencianku, aku akan memandangmu dari sudut hatiku. Karna kamu, adalah salah satu orang yang pernah singgah dihatiku, yang pernah menghiasi hdiupku dengan cintamu. Aku menghargaimu.

Bumi masih terus berputar, kebenaran mulai tampak, mata hatimu mulai terbuka kembali dan mulai menerima penjelasan dariku tentang kesalah pahaman yang telah terjadi pada waktu itu. Kau juga menjelaskan bahwa orang itu bukan siapa-siapau. Kau bilang hanya teman curhat semata, aku percaya itu, aku melihat kebenaran itu di matamu. Bola matamu itu takkan mampu berbohong padaku. Setelah penjelasan ku selesai, aku memberi mu tiga pilihan, yang Pertama, jika kita masih ingin lanjut dan memperbaiki hubungan ini. Maka kita saling intropeksi diri masing-masing agar kesalahan dimasa lalu tidak terulang kembali. Kedua, jika kau lebih memilih dia, aku tak apa. Aku gak keberatan, asalkan kamu bahagia, aku juga akan tersenyum bahagia. Karna semua itu untukmu, perasaanmu adalah perasaanku juga. Jadi jika kau bahagia, aku juga kan bahagia walaupun itu menyakitkan bagiku. Ketiga, jika kita tidak bisa jadi melanjutkan hubungan inim aku minta sama kamu, jangan pernah anggap aku ini musuhmu, tapi anggaplah aku ini temanmu. Bersikap seperti biasa, jangan ada dendam diantara kita. Tiga hal itu yang bisa aku sampaikan padamu.

Beberapa hari kemudian kau datang dengan membawa jawaban, ingin melanjutkan hubungan ini, dan mempertanyakan “apa kamu sayang sama aku? Pilih aku apa dessy?” pertanyaan yang membuat kepala ini seakan mau pecah. Aku berada disituasi sangat genting. Pertanyaan yang tak bisa aku temukan jawabnya. Satu sisi aku masih sayang padamu, sedangkan disisi lain aku mulai suka dengan Dessy, karna dia yang selalu ada disaat kau tak ada.
cinta hadir karna TERBIASA, disaat kita terbiasa dengan orang lain, maka disitulah benih-benih cinta akan bersemi. Sejak kepergian mu. Aku sudah terbiasa dengannya.
aku bingung, tak tau harus berbuat apa. Aku bagaikan perahu yang terombang ambing kesana kemari oleh badai, yang tak tau akan berlabu dimana. Itulah perasaan ku saat ini. Mungkin bagi orang lain ini adalah hal yang mudah, toh tinggal milih aja apa susahnya. Tapi gak buat aku, ini adalah perasaan hati. Aku gak mau menyakiti hatinya tak juga hatimu.

sebenarnya aku sayang padamu, namun akhir-akhir ini, dia tampak berbeda, tidak seperti yang aku kenal, bahkan aku tak bisa melihat kejujuran itu di bola matanya.perasaan semakin menjauh, kemistri seakan hilang ditelan bumi Entalah.. aku tak mengerti dengan semua ini. aku takut jika kita coba memulainya lagi kau tak akan percaya padaku. Dan dapat dipastikan kejadian seperti ini akan terulang lagi. Bagaimana bisa kamu menjalani suatu hubungan, sedangkan kau sendiri tak mempercayai pasanganmu itu. Maka semua akan sia-sia saja.

Aku tak ingin menyakiti hati siapun. hatimu atau hatinya. Jadi lebih baik aku yang berkorban untuk rasa ini. Aku tidak akan memilih kamu ataupun dia. Biarkan aku sendiri “I think it better myself” aku berfikir sendiri itu lebih baik, biar tak ada hati yang terluka, cukup aku saja yang korbankan perasaan ini.meskipun aku sadari aku masih sayang padamu, namun aku tak ingin menyakiti hati siapapun. Maafkan aku dengan segala kelemahanku. Ini yang terbaik. Aku Cuma bisa berharap, semoga kau dan dia, bisa dapatkan seseorang yang jauh lebih baik dari pada aku. Kini aku akan lanjutkan hidupku, lanjutkan karirku.aku akan berjalan diatas jalanku sendiri. Melangkah kedepan untuk mengejar mimpi, dan terus berlari untuk meraih sukses. Dan kesuksesan itu akan aku persembahkan untuk orang yang sangat berarti di dalam hidupku, yaitu ORANG TUAKU. *DONE



•Title : Hati Yang Tersembunyi
•By : Rian
@Rian_DasilvaID ~ Twitter
@Vhirgin Comunthy ~ FB
2A96373E ~ Pin Bbm

" Terima kasih yang udah baca, mohon dibantu share ya. \(´
`)/ "
#Kalo' mau Copas, jangan lupa ikuti juga nama terangnya. Cobalah menghargai karya orang lain. *ThxBefore ^^


3 komentar:

  1. Aku juga nulis ginian di blog ku nifafanii.blogspot.com :)) mampir yaa :D

    BalasHapus
  2. hehe maaf baru bales. thx fun. oke saya akan berkunjung :D

    BalasHapus