Dunia ? dunia
ini begitu luas, begitu megah dan mewah. Bahkan aku tak tau ujungnya dunia
ini seperti apa. Dunia yang begitu luas, yang tak terhitung berapa jenis, jumlah penghuninya. Namun semua itu tak ada artinya bagiku.
Semua terasa hampa, semua tak ada daya, entahla.. aku tak mengerti dengan semua
ini. Dan aku tak mengerti dengan apa yang terjadi, semua menyalahkanku, entah.. apa yang mereka pikirkan tentangku.
Aku berdiri di
tengah-tengah keramaian, namun mereka semua mengacuhkan ku. Aku terlihat asing
bagi mereka. Aku bertanya pada diriku. Apa yang telah terjadi? Kenapa semua
orang seoalah menganggap aku ini tak ada?apa salahku? Mencoba memutarkan bola mata, seraya berfikir,
mencari letak kesalahanku.
Dalam lamunan
sepi aku termenung sendiri, meratapi semua kenyataan yang telah berbeda. Orang
yang aku sayangi, orang
yang aku percayai, dan orang
yang menjadi semangat dalam hidupku. Kini telah menjelma menjadi sesosok
monster yang hendak menghancurkan ku.
Mungkin memang
ini semua salahku, atau mungkin ini salahnya, entah… aku tak akan menyalahkan
siapa-siapa. Biarkan semua orang menjauhi ku, biarkan orang-orang memandang
rendah diriku, aku tak peduli. Yang aku tau, Tuhan selalu bersamaku. Dia maha
melihat, jadi, aku yakin Dia tau kebenaran yang telah terjadi. Dia tau mana
yang benar dan mana yang salah. Aku percaya itu.
Mencoba tetap
berdiri diatas titik tumpuh kaki ku sendiri, bertahan dengan segala keadaan
yang ada. Mencoba tetap tegar, hadapi semua dengan senyuman, karna aku tau, AKU TIDAK BERSALAH.
Dalam sepi, aku
terhenyang sedih, merata kenyataan yang tak berarti, kesalah pahaman yang
terjadi, membuat semuanya hancur tak berarti. Bahkan aku tak tau harus
bagaimana dan melakukan apa.
diriku bagaikan sebutir pasir yang terombang ambing oleh angin yang tak pasti,
entah kemana akan berlabu.
percuma ku menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, jikalau orang itu sendiri
tak bisa mengerti dan tak mau mendengar argument dariku. Semua akan terasa
sia-sia, tak ada artinya. Jadi lebih baik aku berdiam diri bersama keheningan
yang menyelimuti hati.
Seharusnya kau
tau, apa yang telah terjadi, dan semua yang aku lakukan itu untukmu. Tapi
seperti inilah balasanmu, aku hanya bisa ucapkan kata
terima kasih denganhormat ku bungkukkan
bahuku untukmu.
kau memutar fakta, sehingga kenyataannya akulah yang bersalah.
Tapi tak apa, akan aku terima semua dengan adanya ihklas.
Jika hal itu bisa membuat mu
merasa puas, aku siap. Siap untuk melihat mu tertawa diatas penderitaanku.
Aku tak
menyalahkan mu, atau menyalahkan siapapun, dan aku juga tak membenarkan diriku.
Karna pada dasarnya. Kita berdua bagaikan api yang saling membara satu sama
lain. Seakan ingin membakar satu sama lain. Kau keras dengan argumentmu, dan aku keras dengan argumentku.namun kenyataannya akulah yang harus mengalah, kau
berhasil dengan argumentmu, kau berhasil membuat
semua orang-orang memandang rendah diriku. Apa kau sekarang merasa puas TUAN
PUTRI??
Api dalam
dirimu, telah membutakan mata hatimu. Kau merasa paling benar diatas
segala-galanya tanpa pernah kau dengar penjelasan dariku. Kau tau? Kenapa Tuhan
menciptakan dua telinga? Itu karna Tuhan mengingankan mu untuk bisa menjadi
pendengar yang baik, dan seharusnya kau dengarkan dahulu argument dariku, sebelum
kau menyimpulkan semuanya sendiri. Kau membuat Image ku jelek di
hadapan semua orang. Orang
bijak pernah berkata “KEKASIH YANG BAIK, TAK AKAN
MENJELEK-JELEKKAN KEKASIHNYA TERSEBUT KEPADA ORANG LAIN” itu yang aku tau. Tapi
apa yang telah kau lakukan? Itukah yang kau mau? “EXCELENT”
Aku diam bukan
berarti aku tak peduli padamu, namun aku tak tau apa yang harus aku lakukan.
Apakah kau masih ingin melihatku? Mendengarkan kataku? Atau mungkin saat ini
kau benar-benar muak melihat wajahku yang telah hina dimatamu? Entah’la… itu
pikiranmu. Hal itulah yang membuat ku lebih memilih diam dari pada bergerak
namun tak pernah dihargai. Itulah yang kau lakukan ku untukku. Semua yang telah
aku lakukan tak ada artinya bagimu. Semua yang pernah aku lakukan untukmu,
hilang bagaikan tertelan bumi.
Kau pasti
berfikir, aku ini jahat, tak punya hati, memberi harapan palsu dan semua
keburukan yang telah kau pikirkan tentangku. Aku memang bukanlah yang terbaik
untukkmu, tapi harus selalu kau ingat, meski aku bukanlah yang terbaik untukmu,
tapi kau tak akan menemukan orang yang sepertiku. Camkan itu baik-baik TUAN
PUTRI. Aku berfikir bahwa kamu adalah yang terbaik bagiku, namun dengan semua
yang telah kau lakukan padaku, aku perlu berfikir dua kali untuk itu.
Air mata?
Hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu, aku selalu menyakitimu, apa kau masih
berfikir aku ini baik untukmu, aku kira tidak. Aku rasa dia jauh kebih baik
dari pada diriku. Dan kamu tenang saja, air mata di malam itu, akan menjadi
tetesan air mata terakhir yang kau keluarkan untukku.
Perasaan
sayang? Seperti itukah perasaan mu untukku, sedangkan ku dengar dari hembusan
angin kau sudah enjoy dengannya. Dia mampu membuat mu tersenyum. Lalu untuk apa
kau keluarkan air matamu itu. Apa maksud dari semua ini. Tapi kamu tenang saja,
akan ku buat kau begitu membenciku, agar tak ada lagi tangis, yang ada hanya
senyum bahagia kau bersama dia.
Kau lupakan
komitmen mu dari awal, kau lupakan kosekuensi dari semua ini,dan kau lupakan
semuanya. Apa ini jawaban dari masa lalu? Amarahmu, rasa cemburumu telah
menutup matahatimu. Sungguh hal yang tak pernah aku pikirkan dimasa lalu.
Entaah… tak
banyak hal yang bisa aku katakan saat ini, semua tertahan didada ini, biarlah
aku sendiri yang merasakan semua ini. Bersembunyi, itu adalah hal terbaik yang
bisa aku lakukan.
jika Tuhan memberi ku satu permintaan, aku hanya ingin menyampaikan kebenaran
yang ada, berharap semua takkan salah paham padaku. Hanya itu yang aku
inginkan. Dan satu lagi. Jangan pernah menyesal jika nanti aku benar-benar
pergi, karna semua ini inginmu bukan inginku. Aku akan lanjutkan karir ku, aku akan terus melangkah untuk meraih mimpiku, semua
ini takkan membuat ku berhenti. Karna di depan sana ada orang yang harus ku bahagiakan,
yaitu kedua orang tuaku. Kau tau diriku lebih dari siapapun, tapi sayangnya saat ini kau tidak tau
apa-apa tentang ku. Inikah dirimu yang sekarang??
'KU BERJALAN TERUS TANPA HENTI, DAN DIA PUN KINI TELAH PERGI, KU BERDOA DI TENGAH INDAHNYA DUNIA, KU BERDOA UNTUK DIA YANG SELALU KU RINDUKAN'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar