→ Inilah kisah ku........
Malam telah
berlalu, sang mentari telah terbit menyongsong pagi, bersama kicauan
burung-burung pagi pun tiba, namun sayang? Semua itu hanya dapat aku rasakan,
tanpa pernah aku tau seperti apa suasana di pagi hari itu.
Inilah aku, orang yang tak bisa melihat, entah itu pagi, siang, ataupun malam? Itu tak ada bedanya bagiku, semua itu kan selalu sama buat ku. Namun aku selalu mencoba tetap bersyukur atas apa yang telah aku dapatkan dan tetap semangat dalam menjalani kehidupan yang suram ini, karna aku yakin di balik semua cobaan yang aku alami akan ada hikmahnnya.
Pagi itu,
ibu membangunkan ku dari lelap tidur ku, seperti biasanya, ibu memandikan ku
dan setelah itu ibu menyuapi aku makan. Di pagi itu aku bertanya kepada ibuku.
“Ma...? Seperti apakah pagi itu? Ibu menjawab “pagi itu sangat indah nak, cahaya senja yang begitu indah, kicauan suara burung yang begitu merdu.
“apakah suatu saat nanti aku bisa melihat ma? (aku bertanya lagi)
tentu sayangg!! Percayalah nak, bahawa Tuhan itu selalu memberi, kau harus yakin bahwa suatu saa nanti kau akan dapat melihat, yang sabar ya nakk....
“Ma...? Seperti apakah pagi itu? Ibu menjawab “pagi itu sangat indah nak, cahaya senja yang begitu indah, kicauan suara burung yang begitu merdu.
“apakah suatu saat nanti aku bisa melihat ma? (aku bertanya lagi)
tentu sayangg!! Percayalah nak, bahawa Tuhan itu selalu memberi, kau harus yakin bahwa suatu saa nanti kau akan dapat melihat, yang sabar ya nakk....
Dengan
tetesan air mata ibu mengucapkan itu padaku, aku tau dia menangis, air mata itu
dapat aku rasakan.
Aku bertanya lagi kepada ibu “apakah akan ada cinta untukku ma?.
ibu menjawab : cinta itu milik semua makhluk hidup nak, jadi percayalah bahwa akan ada cinta untuk mu, dia akan datang kepada mu, jika waktunya telah tiba.
“aku terdiam sejenak, mendengar tutur bicara dari itu membuat ku agak lebih tenang, aku percaya bahwa semua ini akan indah pada waktunya.
Hari demi
hari terus aku lalui, putaran jarum jam pun terus aku arungi, tak terasa kini
umur ku sudah 20 tahun, aku sudah tumbuh menjadi wanita dewasa. Pada saat ulang
tahun ku yang ke-21 tahun, aku mendapatkan kado terindah yaitu, setangkai bunga
yang begitu harum yang selalu membuat ku tersenyum, aku sangat bahagia, aku
hanya bisa berharap suatu saat nanti dapat bertemu lagi dengan orang yang
memberi bunga ini.
Pada suatu
hari dia datang ke rumah ku dan mengajak ku jalan-jalan ke taman, sejak saat
itu dia selalu menghiasi hari-hariku, aku sangat bahagia, dia memberikan rasa
yang tak pernah aku rasakan sebelumnya, dalam hati ku berkata “apakah dia
malaikat yang Tuhan kirimkan untukku,
apakah dia cinta itu? Aku hanya bisa berharap? Semoga saja “iyaa”.
Waktu sili
berganti, hari-hari ku lalui bersamanya hingga pada suatu hari, dia
mengungkapkan perasaannya padaku, awalnya aku tak mempercayainya, namun dia
meyakinkan ku dan membuat ku mempercayainya, inilah cinta? Aku tak bisa bohongi
perasaan ini, tak dapat aku pungkiri bahwa aku juga mencintainya.
dan pada akhirnya kita pun jadian, sungguh tak ku percaya, dia tulus mencintaiku, kini hidup ku menjadi lebih berarti berkat kehadirannya di dalam hidupku.
dan pada akhirnya kita pun jadian, sungguh tak ku percaya, dia tulus mencintaiku, kini hidup ku menjadi lebih berarti berkat kehadirannya di dalam hidupku.
Pada suatu
hari kekasihnya itu mengajak cika menikah, tapi cika menolak, karna dia merasa
tidak sempurna dan tidak bisa berbuat apa-apa, lalu kekasihnya itu berkata : “aku
mencintai mu tulus apa adanya bukan karna ada maksud tertentu, aku menerima kau
apa adanya”.
mendengar tuturan dari sang kekasihnya itu dia pun liluh hatinya dan menganggukkan kepala bersedia untuk menikah dengan kekasihnya itu, namun sebelum dia menikah deng kekasihnya dia mengajukan syarat, yaitu : dia akan menikah kalo’ dia sudah bisa melihat, sang kekasih pun menyanggupinya.
mendengar tuturan dari sang kekasihnya itu dia pun liluh hatinya dan menganggukkan kepala bersedia untuk menikah dengan kekasihnya itu, namun sebelum dia menikah deng kekasihnya dia mengajukan syarat, yaitu : dia akan menikah kalo’ dia sudah bisa melihat, sang kekasih pun menyanggupinya.
Dan pada
suatu hari ada orang yang mau mendonorkan matanya kepada cika, cika sangat
bahagia mendengar kabar tersebut, dia berkata pada kekasihnya itu “orang yang
pertama kali yang ingin aku lihat adalah
kamu sayang”
Dan pada
hari yang telah di tentukan operasi mata untuk cika pun dilakukan, selang
beberapa jam akhirnya operasi itu selesai dan berjalan dengan lancar, kini cika
dapat melihat seperti yang selama ini dia impi-impikan, dia tak menyangka akan
bisa melihat indahnya dunia.
Kini tiba saatnya sang kekasih menagih janjinya, yaitu meminta cika untuk menikah dengannya, namun apa yang terjadi, cika terkejut melihat sang kekasihnya itu buta, dan dengan kejamnya cika mencaci maki kekasihnya itu dan menolak untuk menikah dengannya, lantaran sang kekasih itu buta, dengan perasaan sedih dan kecewa, kekasihnya itu pun pergi. Dengan deraian air mata dan rasa sakit hati yang begitu dalam, kekasihnya itu pergi namun sebelum pergi dia menulis sebuah surat untuk cika, dalam surat itu berisi ”sayangku... tolong kamu jaga baik-baik mata ku ini, aku disini selalu sayang kamu”
Kini tiba saatnya sang kekasih menagih janjinya, yaitu meminta cika untuk menikah dengannya, namun apa yang terjadi, cika terkejut melihat sang kekasihnya itu buta, dan dengan kejamnya cika mencaci maki kekasihnya itu dan menolak untuk menikah dengannya, lantaran sang kekasih itu buta, dengan perasaan sedih dan kecewa, kekasihnya itu pun pergi. Dengan deraian air mata dan rasa sakit hati yang begitu dalam, kekasihnya itu pergi namun sebelum pergi dia menulis sebuah surat untuk cika, dalam surat itu berisi ”sayangku... tolong kamu jaga baik-baik mata ku ini, aku disini selalu sayang kamu”
Cika sangat
shock membaca surat itu, dia tak menyangka orang yang mendonorkan mata
untukknya adalah sang kekasihnya sendiri, dia rela memberikan sepasang matanya
untuk cika hanya ingin melihat cika bahagia dan berharap bisa secepatnya
menikah dengan cika.
cika menangis... dia sangat menyesali perbuatannya itu, dia mencari dan terus mencari dimana keberadaan sang kekasihnya itu, namun seperti apa yang di katakan pepetah “Nasi telah menjadi bubur, tak mungkin bisa jadi nasi kembali”.
seperti pepatah itulah keberadaan sang kekasih itu, semua telah terjadi dan bisa terulang kembali, hanya ada air mata dan penyesalan yang dapat dirasakan cika, karna dia telah pergi entah kemana dan sampai saat ini cika belum berhasil menemukan keberadaan sang kekasihnyatersebut.
cika menangis... dia sangat menyesali perbuatannya itu, dia mencari dan terus mencari dimana keberadaan sang kekasihnya itu, namun seperti apa yang di katakan pepetah “Nasi telah menjadi bubur, tak mungkin bisa jadi nasi kembali”.
seperti pepatah itulah keberadaan sang kekasih itu, semua telah terjadi dan bisa terulang kembali, hanya ada air mata dan penyesalan yang dapat dirasakan cika, karna dia telah pergi entah kemana dan sampai saat ini cika belum berhasil menemukan keberadaan sang kekasihnyatersebut.
•Title : Mata Untuk Chika
•By : Rian
@Rian_DasilvaID ~ Twitter
@Vhirgin Comunthy ~ FB
2A96373E ~ Pin Bbm
Rian_DasilvaID ~ WeChat
" Terima kasih yang udah baca, jangan lupa tinggalkan jempolnya ya \(´▽`)/ "
#Kalo' mau Copas, jangan lupa ikuti juga nama terangnya! Jangan jadi orang Malaysia yang bisanya cuma mengeklaim aja *ThxBefore ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar