Sabtu, 29 Maret 2014

Impian Melihat ALLAH


“ALLAHUA’BAR – ALLAHUA’BAR,” suara Adzan dzuhur telah berkumandang. Panas matahari yang menyengat kulit, tak menghalangi semangat pak maman berjualan untuk menafkahi keluarganya.

“Alhamdulilla, telah masuk sholat dzuhur. Terima kasih ya Allah , atas segala Hikmah, dan Karunia yang telah kau berikan padaku.
Lalu pak maman pun bergegas menuju ke masjid untuk melakukan sholat berjamaah.
setelah beberapa menit kemudian, pak maman kembali ke tokohnya, dan sambil menawarkan dagangannya.

Tiba-tiba terdengar suara keributan dari pedagang sebelah. Setelah pak maman mencoba mencari tau apa yang telah terjadi, ternyata itu adalah ulah toni dan anak buahnya. Mereka adalah preman pasar yang biasa memalakki setiap pedagang, selain itu mereka di kenal keji dan tidak berperasaan. Jika menolak di mintai uang, maka mereka akan mengancam dan menghancurkan dagangan para penjual tsb.
“hallo... pak maman,” sapa toni dengan senyum jahatnya.
“mana jatah buat saya hari ini.”
“ampun bang? Saya belum mendapatkan apa-apa hari ini,” seru pak maman dengan ketakutan.
“sssttt..!!! gua gak peduli, yang penting mana jatah buat saya,” bentak toni.
“ampunn bang? Beneran hari ini sedang sepi bang.”
“lho, jangan bohongin gua, mau macem-macem ternyata,” toni memutar-mutar pisaunya tuk menakut-nakuti pak maman.
“ampun banggg.... saya tidak bohong,” ujar pak maman dengan tubuh gemetaran.
“halah...., itu hanya akal-akalnya dia aja bang, udah sikat aja,” ujar salah satu anak buah toni.
“ayo kita gleda semua yang ada disini,” pinta toni pada anak buahnya.
atas instuksi dari toni, toni dan anak buahnya menggeledah tempat itu sampai disetiap sudutnya. Akhirnya toni menemukan sebuah kotak tempat menyimpanan uang pak maman.

“nah!!! Ini apa?” sambil menunjukkan kotak yang telah dia temukan.
“sudah mulai berani berbohog ya kamu.”
“ampun bang, jangan diambil semua. Kasihani keluarga saya dirumah bang.”
“gua gak peduli. Mau keluarga lho mati ke’, gak makan ke’, itu bukan urusan gua. Ngerti lho. Ayo teman-teman, kita pesta malam ini,” ajak toni seraya meninggalkan pak maman tanpa berperikemanusiaan.”
“yo’i bosss!!!,” respon anak buahnya dengan riang gembira.
“ampun bangg? Jangan diambil semua, kasihani saya dan keluarga saya bang,” ujar pak maman dengan  memohon belas kasihan.
“ahh.... gua gak peduli. Awas minggir,” toni meninggalkan pak maman, dan membawa semua uang simpanan pak maman, tanpa memberinya satu lembar pun. Pak maman hanya bisa menangis, namun mereka tak peduli sedikitpun dengam itu.

Hari menjelang sore, dengan perasaan duka nan pilu, pak maman pulang kerumahnya.
“assalamu’alaikum,” salam pak maman dari luar pintu.
“wa’alaikum salam. Eh.. bapak. Kenapa matanya bengkak seperti itu, seperti orang habis menangis, apa yang terjadi pak?”
“ini ulah toni dan anak buahnya bu’.”
“astaufirloh, ulah toni lagi pak? Kapan mereka bisa bertaubat ya pak?”
“yang sabar saja bu’, ini cobaan dari Allah. Kita harus sabar, dan kuat menghadapinya. Pasti ada hikmah dibalik ini semua.”

Keesokkan harinya, seperti biasa. Toni dan anak buahnya kembali meminta uang kepada setiap pedagang.
“oess... pak maman lagi banyak uang nih,” seraya toni mengambil uang yang ada di genggaman pak maman.
“jangan diambil bang. Itu uang untuk bayar sekolah anak saya.”
“ahh... lepas. Gua gak peduli.”
“jangan bang, jangaaannn...?”
Tiba-tiba datang seorang pak ustadz melangkah menghampiri toni.
“astaufirloh’hal’azim. Hei anak muda! Kembalikan uang itu. Itu bukan hak mu,” ujar pak ustadz  pada toni.
“astaufiloh.!! Kamu masih muda, sudah menjadi penjahat. Isthifar’la kamu.”
toni memandang lirih orang tersebut, perkataannya seakan penyengat di telinganya.
“lho itu sapa? Berani-beraninya ngatur gua, ini daerah kekuasaan gue, jadi mendingan diem deh, sebelum gue hajar lho.”
“astaufirloh...., hei anak muda! Segala yang ada di muka bumi ini adalah mahkluk Allah. Kita di dunia ini hanya numpang, ini adalah bumi Allah. Jadi, kau tak perlu menganggap dirimu yang berkuasa, karna sesungguhnya yang berhak berkuasa itu adalah Allah. Dia-la yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya,” ujar pak ustadz mencoba menasehati toni.
“ehh.. pak ustadz? Gue gak perlu ceramahan dari lho. Kalo’ mau ceramah, noh di masjid, jangan disini,” bentak toni.
“astaufirloh.. hei anak muda. Segeralah kamu bertaubat, sebelum ajal menjemputmu,” ujar pak ustadz mencoba terus menasehati toni.
“pak ustadz! Taubat katamu? Buat apa saya taubat itu? Dengerin baik-baik ya pak ustadz. Hidup ini Cuma satu kali, jadi jangan disia-siain dong? Kalo’ bukan sekarang. Kapan lagi kita senang-senangnya, betul gak coyy?”
“ betul banget boss,” jawab anak buah toni dengan serentak.
“astaufirloh, kalian ini salah besar. Sesungguhnya setalah kematian kita, akan ada kehidupan yang kekal abadi, yaitu di “AKHIRAT”, disanalah segala amal perbuatan kita di pertanggung jawabkan, selama kita hidup didunia ini. Maka dari itu, bertaubatlah kalian semua,” ujar pak ustadz.
“”ahhh...., sudah-sudah. Sakit telingaku dengerin ocehan pak ustadz. Ayo coy, kita pergi dari sini,” lalu toni, melangkah pergi meninggalkan pak ustadz, tanpa mempedulikan pak maman yang merintih kepedihan.

Disuatu malam, ketika toni terlelap dalam tidurnya. Dia bermimpi dibawa seseorang ke tempat yang begitu indah, disana dia dapat melihat kenikmatan yang luar biasa,. Dia berjalan di sekitar tempat tersebut, dan alangkat terkejutnya dia dapati sebuah cahaya yang bersinar begitu indah dan berlafadkan “ALLAH”.
seketika itupun toni terbangun dari tidurnya. Dalam pikirannya, dia masih penasaran dengan mimpi yang dialaminya, timbul rasa ingin tau yang begitu besar, dalam hatinya begejolak ingin merasakan kenikmatan itu lagi. Karna rasa ingin taunya sangat besar, keesokan harinya, toni menemui pak ustadz di masjid, bermaksud untuk menanyakan apa arti dari mimpi yang semalam dia alami.

“assalamu’’alaikum,” toni memberikan salam pada pak ustadz yang baru selesai melaksankan sholat.
“wa’alaikum salam,” sahut pak ustadz.
“ada perlu apa kamu kemari,”
“gini pak ustadz. Ada yang ingin saya tanyakan pada pak ustadz,” lalu toni menceritakan tentang mimpi yang dia alami di malam kemarin.
“subhanallah. Sesungguhnya mimpi itu adalah petunjuk untuk mu,” ujar pak ustadz pada toni.
“lalu apa arti dari tempat yang begitu indah itu pak ustadz.”
“sesunnguhnya itu adalah gambaran surga, tempat kenikmatan yang telah di janjikan Allah untuk hambanya yang beriman,” terang pak ustadz. Karna masih belum merasa paham, toni kembali bertanya.
“lalu, apakah surga itu pak ustadz?”
“surga itu adalah tempat penuh kenikmatan yang tidak ada duanya di dunia ini, tenpat sejuta kenikmatan yang kekal nan abadi di alam akhirat nanti. Itu adalah tempat untuk orang-orang yang beriman kepada-Nya, dan bertaqwa pada-Nya.
“siapakah Allah itu pak ustadz?” toni mencoba bertanya kembali?”
“ALLAH, adalah Tuhan kita semua, yang telah menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya,” ujar pak ustadz mencoba menerangkan kepada toni. Karna rasa penasaran toni semakin meluap. Dia terus bertanya.
“dimana tempat tinggal Allah itu pak ustadz? Saya ingin bertemu dengannya. Saya ingin merasakan kenikmatan surga itu?” ujar toni bersemangat.
“Allah, itu hidup di dalam hati, dan fikiran kita. Allah, selalu bersama kita, tapi kita sendiri yang terkadang melupakannya. Jika kau ingin bertemu dengan-Nya. Temui Allah dengan sholat.”
“sholat pak ustadz? Apa itu sholat?”
“sholat, adalah ibadah untuk menyembah Allah. Menyadari dengan sepenuh hati, bahwa hanya Dia (Allah) yang patut kita sembah, bukan yang lain. Karna Dia-lah sang maha kuasa atas segala-galanya. Dalam sehari semalam, sholat itu ada lima waktu, yaitu : Dzuhur, Asyar, Maghrib, Isya’, dan Subuh. Dengan sholatlah kau bisa ucapkan syukur pada-Nya atas segala kenikmatan yang telah kau rasakan, dan meminta apa yang hendak kau inginkan.” Pak ustadz menjelaskan secara rinci kepada toni, agar dia semakin paham. Mendengar keterangan dari pak ustadz, membuat hati toni bergetar. Tanpa dia sadari, air matanya mengalir dipipinya, menyadari akan semua salah yang telah dia lakukan, dan melupakan kekuasaan-Nya. Toni bersujud dihadapan pak ustadz, dan berkata.


“pak ustadz! Tolong ajarkan saya sholat. Saya ingin bertaubat. Saya ingin bertemu dengan Allah, saya ingin memohon ampun pada-Nya, atas semua salah yang telah saya lakukan selama saya hidup. Saya mohon pak ustadz, tolong ajarkan saya sholat,” air mata semakin deras mengalir, membayangkan dirinya di masa lalu yang begitu kejam dan kelam.
“berdirillah. Saya akan mengajarkan cara sholat padamu, sesungguhnya ini adalah hidayah dari-Nya untuk mu.”
toni mencoba berdiri dan berusaha menghapus air matannya.
“Apakah Allah akan mengampuni semua salah ku pak ustadz,”
“Insya’allah. Allah itu maha memaaf. Allah akan menerima setiap ampunan hamba-Nya yang bersungguh-sungguh bertaubat pada-Nya.”
Sejak saat itu, toni belajar sholat pada pak ustadz. Dia rajin beribadah dan mengaji di masjid. Dia belajar banyak tentang agama kepada pak ustadz. Kini dia tau, bahwa Allah, selalu hidup di dalam hatinya, dan makna dari sebuah kehidupan, adalah hanya untuk mencari ridho dari Allah. Diapun menyadari akan semua kesalahan yang telah dia lakukan, dia meminta maaf kepada orang-orang yang pernah dia sakiti di masa lalunya. Kini dia tak lagi merampas uang para pedagang, tapi dia selalu membantu orang yang sedang kesusahan. Sungguh ini adalah hidayah dari Allah untuknya.→END


Hidup itu pilihan, seperti nanti setalah kematian, pilihan apa yang akan kau pilih. SURGA yang penuh dengan KENIKMATAN, atau NERAKA yang penuh dengan PENDERITAAN.
INGAT! Kita hidup dinua ini hanya sementara, cepat atau lambat kematian itu akan datang pada kita. Dan itu sudah pasti. Jadi jangan sia-siakan hidup di dunia ini. Kenbali’lah pada jalan Allah, jalan yang di Ridhoi Allah. Lupakan kesenangan yang hanya bersifat sementara ini. Hanya satu harapan saya untuk semua. Semoga kita semua akan menjadi hamba-hamba yang di ridhoi-Nya. Di masukkan oleh Allah di golongan orang-orang yang beriman pada-Nya. Yang nantinya akan kembali ke tempat kita semula, yaitu di SURGA. “Amin”

•Title : Impian Melihat ALLAH
•By : Rian
@Rian_DasilvaID ~ Twitter
@Vhirgin Comunthy ~ FB
2A96373E ~ Pin Bbm

" Terima kasih yang udah baca, mohon dibantu share ya. \(´
`)/ "
#Kalo' mau Copas, jangan lupa ikuti juga nama terangnya. Cobalah menghargai karya orang lain. *ThxBefore ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar